Detiknews.id Surabaya – Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024, digelar oleh Bank Indonesia bekerjasama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL). Menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Makassar-590. Selain itu, Bank Indonesia juga memberikan bantuan Sosial berupa, Sembako, Sarana Prasarana Pendidikan PLTS dan Nelayan.
Pendistribusian menggunakan KRI Makassar-590, Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 sasar lima pulau yang tergolong daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Yaitu menuju ke Pulau Gili Genting, Pulau Gili Raja, Pulau Pagerungan Besar, Pulau Pagerungan Kecil dan Pulau Guwa-guwa.
“Pendistribusian uang rupiah yang layak edar di lima pulau, di Jatim. Ini melengkapi target sebanyak 90 pulau yang dicanangkan Bank Indonesia, melalui ekspedisi rupiah berdaulat sepanjang tahun 2024,” kata Asisten Gubernur Bank Indonesia Marlison Hakim saat melepas Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 di Surabaya, Jum’at (22/11/2024)
Lanjut Marlison, terima kasih kepada TNI AL karena dengan menggunakan kapal-kapalnya telah mendistribusikan rupiah yang layak edar ke sebanyak 665 pulau di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, tentang uang rusak di daerah 3T disebabkan karena perputaran uang tidak berjalan.
“Pak Panglima bersama kami, tahun lalu ke Pulau Banda, kami datangi paling setahun dua hingga tiga kali. Tapi kondisi uangnya sudah bukan jelek atau lusuh tapi busuk. Dari jarak sekitar tiga meter, sudah terasa baunya. Kami harus menjemput sampai ke pelosok, untuk mengganti dengan uang-uang baru. Itu hak masyarakat untuk mendapatkan uang yang layak edar,” ucapnya.
Menurut Marlison, tantangan Bank Indonesia adalah menjaga peredaran rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran, khususnya di pulau-pulau terluar dan terdepan yang berbatasan dengan luar negeri.
“Kalau uang rupiah yang beredar di kawasan tersebut sudah lusuh dan rusak, bisa jadi masyarakatnya akan menggunakan mata uang asing yang dipasok oleh negara tetangga. Maka ekspedisi rupiah berdaulat akan terus dijalankan demi menegakkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.
Sementara, Pangkoarmada II Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo, menjelaskan, Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini menjadi tanggung jawab bersama. Koarmada II mendukung Bank Indonesia melaksanakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat.
“Koarmada II sudah seringkali dengan kegiatan ini, seperti di Maluku dan di Ambon. Untuk Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Jatim, menggunakan KRI Makassar. Uang itu ternyata bisa busuk, melalui Ekspedisi Rupiah Berdaulat,” jelasnya.
“Kami ikut peduli akan kedaulatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kalau kita tidak datangi dampaknya akan luar biasa. Semoga yang menjadi sasaran kegiatan ini, bisa tercapai dan terlaksana dengan baik,” pungkasnya. (M9)
Komentar