Di Monggoevi, Satgas Yonif 725/WRG Bantu Bangun Gereja Saat Patroli Patok Perbatasan

Detiknews.id – Satgas Yonif 725/Woroagi yang melaksanakan patroli di perbatasan RI -PNG, membantu pembangunan Gereja Katolik Santa Klara di Monggoevi.

Tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif 725/Wrg, Letkol Inf Hendry Ginting, S.Ip., dalam rilis tertulisnya, di Kabupaten Keerom, Papua, Sabtu (9/3/2019).

Diungkapkan Dansatgas, sebagai Satgas Pamtas, Yonif 725/ Woroagi memiliki kewajiban moral terhadap daerah yang masuk dalam tanggung jawab teritorialnya.

”Salah satunya ikut berpartisipasi mendirikan fasilitas umum untuk kesejahteraan masyarakat setempat,” ujarnya.

“Atas dasar inilah, selain melaksanakan patroli patok, kita (Satgas Pamtas) selalu memperhatikan kondisi masyarakat di setiap wilayah yang dilalui. Jadi sambil patroli, kita juga persiapkan perlengkapan yang sekiranya dibutuhkan ,” ucap Hendry.

Seperti yang dilakukan anggotanya ketika melaksanakan patroli pengamanan patok perbatasan RI-PNG di titik MM 4.3, tepatnya di Kampung Monggoevi, Distrik Yafii, Kabupaten Keerom, tanpa diminta anggotanya begitu melihat ada warga yang bergotong-royong membangun gereja, langsung terjun membantu.

“Ketika melintas, anggota patroli melihat warga sedang membangun Gereja Katolik Santa Klara, anggota langsung gabung untuk membantu agar pekerjaan cepat selesai dan digunakan ibadah,” terangnya.

Sementara itu, sebagaimana disampaikan Dansatgas, Dan Pos Letda Inf Rahman Nina mengungkapkan, bahwa telah menjadi komitmen bersama dan atas perintah Dansatgas, jika melewati kampung -kampung, dan menemukan permasalahan masyarakat, maka anggota Satgas wajib turun membantu.

“Tentu ini juga kami lihat berdasarkan situasi dan dilaporkan kepada pimpinan,” tegasnya.

“Kemudian saat membantu proses pembangunan Gereja, personel dibagi menjadi dua tim, yang turut membangun Gereja di Kampung Monggoevi dan yang lainnya melanjutkan perjalanan menuju patok berikutnya,” imbuhnya.

Menurutnya, menjaga patok memang tugas utama, namun juga kepentingan masyarakat yang bersifat segera juga tidak bisa diabaikan.

“Kami harus bisa mengatur agar dua kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan aman. kami juga akan selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi warga khususnya yang berada di wilayah perbatasan yang jauh dari fasilitas ataupun pelayanan kesehatan seperti yang ada di perkotaan,” tambahnya.

Atas bantuan yang dilakukan para personel Satgas, seorang umat Gereja Santa Klara, Agnes (48) memberikan apresiasi yang tinggi atas perhatian anggota Satgas.

“Hanya kata terima kasih yang tulus yang dapat kami berikan, semoga Tuhan yang Maha Kuasa menyertai perjalanan Bapak-Bapak dan selamat sampai tujuan,” tuturnya.

Dirinya berharap, Satgas jangan pernah melupakan warga di perbatasan dan berjanji akan mengenang segala pengorbanan yang diberikan prajurit Woroagi ini.

“Terima Kasih Bapak TNI, kami merindukan kehadiran kalian di kampung ini,“ teriaknya sambil melambaikan tangan dan tersenyum bahagia.

Pewarta : Daniel

Comment

Berita Terkait