Detiknews.id Probolinggo – Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur bersama Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Probolinggo, hari Rabu (23/11) menggelar Sosialisasi Internalisasi Pengasuhan Balita sebagai upaya mempercepat penurunan Stunting kepada masyarakat di Kota Probolinggo, yang bertempat di Ruang Pertemuan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo.
Pada kegiatan ini hadir Ketua Penggerak PKK Kota Probolinggo Hj. Aminah Hadi Zainal Abidin, Kepala Dinas Kesehatan, Pegendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Probolinggo. Ibu dr. Nurul Hasanah Hidayati, Narasumber Ibu Mariya Manna, S.Psi, M.Psi, Psikolog. Dan dr Ika Maya Suryaningtyas, SP.A. Kepala Perwakilan BKKBN yang dalam hal ini diwakilkan oleh Ibu Nyigit Wudi Amini, S.Sos, M.Sc selaku Sekretaris Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur.
Ibu Nyigit mewakili Ibu Kepala Perwakilan BKKB Jatim, menyampaikan perihal stunting yang merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia sampai dengan saat ini. “ “Stunting pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bawah 5 Tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun. Dengan demikian periode 1000 hari pertama kehidupan seyogyanya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas seseorang di masa depan. Berdasarkan hasil Joint Child Malnutrition Estimates (JME) antara UNICEF, WHO, dan World Bank Group pada April tahun 2021, sebanyak 149,2 juta anak balita di dunia mengalami stunting pada tahun 2020.Balita yang mengalami stunting akan memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, menjadikan anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan di masa depan dapat beresiko pada menurunnya tingkat produktivitas. Pada akhirnya secara luas stunting akan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan memperlebar ketimpangan. Situasi ini jika tidak diatasi dapat menjadikan Indonesia menjadi terpuruk baik pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan ketimpangan kesejahteraan yang ada.”
Dalam kesempatan yang sama, Ibu Ketua TP PKK ibu Hj. Aminah Hadi Zainal Abidin menyampaikan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana dalam rangka mewujudkan generasi emas dan berkualitas tahun 2045. Program lintas sektor salah satunya program dari PKK. Diantaranya pengasuhan 1000 HPK Hari Pertama Kehidupan. Dalam hal ini TP PKK telah melaksanakan Sosialisasi kepada Masyarakat tentang pola asuh, Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) dan Pendampingan kepada Calon Pengantin, Ibu Hamil, dan Ibu Pasca Salin Bersama kader KB, PKK, dan Tenaga Kesehatan.
Pada kegiatan ini, seusai pembukaan dilanjutkan dengan materi oleh Psikolog dan dokter spesialis anak. Pada kesempatan ini narasumber Ibu Mariya Manna, S.Psi, M.Psi, Psikolog memberikan pemahaman tentang bagaimana orangtua dapat menstimulasi Kemampuan Menolong Diri Sendiri dan Tingkah Laku Sosial yang perlu ditanamkan pada anak sejak usia dini. Sementara itu Dokter Ika Maya Suryaningtyas, SP.A, menyampaikan wawasan tentang Optimalisasi Tumbuh Kembang di Masa 1000 HPK.(D1)
Komentar