Detiknews.id Surabaya – Semarak Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa 2025, juga memaparkan produk halal. Dengan tema, Halal Modest Fashion: Sinergi Industri, Kreativitas dan Kesadaran Konsumen. Dibuka oleh Muhammad Nur, Kepala KPw BI Jawa Barat. Hadir juga Kepala KPw BI Jawa Timur, Ibrahim.
BI Jatim mendukung Halal Modest Fashion di FESyar Jawa 2025. Ini mempunyai potensi yang sangat besar seiring dengan pertumbuhan muslim yang sangat tinggi. Indonesia di fashion rangking 1 dunia, dan mayoritas muslim.

“Halal Modest Fashion, diminati oleh umat muslim di dunia. Untuk penduduk muslim mencapai 2050 atau 2,8 Miliar penduduk di tahun 2030. Tingkat konsumsi terhadap produk halal, termasuk didalamnya fashion $3,36 Triliun pada tahun 2028,” tutur Muhammad Nur, Kepala KPw BI Jawa Barat.
Menghadirkan empat nara sumber berkualitas, yaitu Anita Yuni Kholilah – Akademisi Islamic Fashion Institut dan Fadhion Desainer, Melie Indarto – Foundet & CEO KaIND, Sustainable Fashion Expert, Anggia Mawardi – Direktur Dialesha Indonesia Global, dan Natasha Rizky – Senimansan Entrepreneur.
Lanjutnya, Indonesia menjadi rangking 3 dalam ekonomi syariah. Namun untuk bisnis Fashion, Indonesia rangking 1 dunia. Ini pasar yang menarik bagi kita semua, untuk pengembangan Fashion. Sinergi, kolaborasi harus dilakukan dari hulu sampai hilir, akan mempunyai potensi yang besar. Dengan hadirnya para desainer dan inovasi yang dilakukan oleh generasi muda yang kreatif.
“Kita bersama akan menjaga melihat ekonomi syariah yang ada pada tatanan ekonomi Indonesia. Produk halal pangsanya meningkat 25 persen. Bank Indonesia mendukung Desainer muda. Harapannya, Fashion bisa mengisi kebutuhan yang ada, bersaing tumbuh dan berkembang di mancanegara,” jelasnya.
Menurutnya, dengan kegiatan ini, Bank Indonesia bisa mendukung pengembangan fashion yang ada di Indonesia. Mulai dari Desainer, yang mengemas, menghasilkan produk-produk yang bisa digunakan sehari-hari atau Ready to wear.
“Kita dari Bank Indonesia mendukung para Desainer yang ada di seluruh indonesia. Kami terus melakukan promosi, sehingga potensi yang kita miliki bisa kita jual ke pasar2 di negara muslim lainnya. Kami mencoba mendukung sekolah mode, yang ada di Jakarta untuk menghasilkan product-product bisa bersaing di Indonesia di pasaran luar negeri,” ungkapnya.
Ditambahkan oleh Nur, dengan kegiatan ini, nantinya bisa mendukung pengembangan fashion di Indonesia, pihaknya akan lakukan edukasi. Konsep halal sangat luas dan didalamnya, mengajak semua yang hadir disini terutama generasi muda.
“Kita tumbuhkan kesadaran kita sebagai kaum muslimin khususnya. Dengan kegiatan ini kita dari Bank Indonesia, bisa mendukung kegiatan fashion di Indonesia akan terbuka peluang bisnis menuju mancanegara. Kedepannya, perkembangan fashion khususnya Syariah, akan tumbuh dan berkembang,” pungkasnya. (M9)
Komentar