BI Jatim dan Pemprov Gelar HLM TPID, TP2DD dan TP2ED se-Jawa Timur 2025

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Digitalisasi, dan Pengendalian Inflasi

Detiknews.id Surabaya – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur (KPw BI Jatim) dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), memperkuat komitmen bersama Pemerintah Daerah. Untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Digitalisasi, dan Pengendalian Inflasi.

BI Jatim bersama Pemprov Jatim, dan 38 Bupati/Wali Kota dari seluruh daerah di Jawa Timur. Sepakat memperkuat sinergi dalam mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi, digitalisasi daerah. Serta pengendalian inflasi di tengah dinamika ketidakpastian ekonomi global.

Kesepakatan tersebut ditegaskan dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), serta Tim Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah (TP2ED) se-Jawa Timur.

Pertemuan tingkat tinggi ini, menjadi momentum penting. Karena  mengintegrasikan tiga isu strategis-stabilisasi harga, akselerasi digitalisasi, dan percepatan pertumbuhan ekonomi. Dinilai menjadi fondasi ketahanan ekonomi Jawa Timur.

Jawa Timur Jadi Barometer Nasional

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan, bahwa Jawa Timur memiliki peran sentral sebagai lumbung pangan nasional. Oleh sebab itu, keberhasilan provinsi ini dalam menekan inflasi, memperluas digitalisasi, dan meningkatkan produktivitas ekonomi. Akan berdampak langsung, pada perekonomian nasional.

“Pencapaian tersebut tidak akan terwujud, tanpa kolaborasi yang kuat. Juga konsisten dari seluruh pemangku kepentingan. Semuanya harus berjalan sesuai peta jalan yang telah disusun,” ujar Khofifah.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Ibrahim, menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga dan mendorong digitalisasi. Sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Dengan menjaga stabilitas harga, mempercepat digitalisasi, dan menyelaraskan kebijakan pertumbuhan. Kita tidak hanya mengelola daerah, tetapi juga menjaga masa depan ekonomi Indonesia,” tutur Ibrahim.

Peluncuran Dashboard TPID Jawa Timur

Sebagai upaya memperkuat kelembagaan dan fungsi pengawasan, rapat ini juga menandai peluncuran Dashboard TPID Jawa Timur. Platform ini dirancang untuk memperkuat aspek monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan berbagai program, pengendalian inflasi di seluruh kabupaten/kota.

Menjelang periode Natal dan Tahun Baru, TPID se-Jawa Timur bersama pelaku usaha menyepakati sejumlah quick wins untuk meredam potensi tekanan inflasi, yaitu:

  • Peningkatan produktivitas pangan,  melalui bantuan benih unggul dan pengembangan kawasan hortikultura.
  • Penyelenggaraan pasar murah secara intensif, termasuk penyaluran beras SPHP untuk memastikan keterjangkauan harga.
  • Sinergi pengawasan dengan Satgas Pangan dan aparat penegak hukum.
  • Monitoring harga harian melalui SISKAPERBAPO, serta platform milik kabupaten/kota.
  • Adapun TP2DD se-Jawa Timur juga merumuskan quick wins. Untuk mempercepat digitalisasi daerah, meliputi:
  • Penguatan sinergi provinsi dan kabupaten/kota dalam implementasi opsen pajak daerah demi meningkatkan kemandirian fiskal.
  • Optimalisasi digitalisasi transaksi pemda, baik dari sisi penerimaan maupun belanja.
  • Penguatan infrastruktur dan ekosistem digital melalui program Jatim Internet and Connectivity (Infinity).

Atas capaian inflasi yang terkendali, serta kemajuan digitalisasi di tingkat daerah.  Gubernur Jawa Timur memberikan penghargaan, kepada sembilan kabupaten/ kota. Dengan kinerja pengendalian inflasi terbaik. Serta sembilan OPD provinsi/ kabupaten/ kota yang berhasil mencapai kinerja digitalisasi terbaik.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Bank Indonesia, TPID, TP2DD, TPZ2ED, dan pelaku usaha. Memastikan akan terus memperkuat sinergi, inovasi, dan kolaborasi. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta berdaya tahan. Upaya bertujuan, untuk mendukung pencapaian Asta Cita dan visi besar Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara. (M9)

Komentar

Berita Terkait