Detiknews.id, GRESIK – Tradisi Rebo Wekasan atau Rabu terakhir pada bulan Safar dalam penanggalan Hijriah, selain kirab tumpeng agung dan Istighosah di Masjid Mambaul Tho’at, masyarakat Desa Suci juga melakukan tradisi unjung-unjung atau silaturahmi layaknya Hari Raya Idul Fitri.
Bukan hanya warga Desa Suci, namun sanak famili dari luar desa yang memiliki kerabat di desa ini juga berdatangan pada tradisi Rebo Wekasan.
Warga Desa Suci sebagai tuan rumah sesuai adat dari leluhur wajib menyajikan lontong bumbu lada.
Kuliner yang diracik menggunakan bumbu jangkep atau bumbu lengkap ini selalu ada disetiap rumah menjadi ciri khas Rebo Wekasan.
Selain itu, juga ada pasar rakyat yang disiapkan panitia untuk menyemarakkan Rebo Wekasan.
Dalam pelaksanaan tradisi tahunan ini, Polres Gresik menurunkan puluhan anggotanya memberikan pelayanan masyarakat menjaga keamanan.
Puluhan anggota gabungan TNI-Polri, Trantib Kecamatan Manyar, Linmas juga Banser mengamankan jalannya tradisi Rebo Wekasan.
Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis melalui Kapolsek Manyar AKP Windu Priyo Prayitno mengatakan ini merupakan bentuk pelayanan Kepolisian kepada masyarakat.
“Semenjak pandemi Covid-19 mendera negeri, pasar rakyat Rebo Wekasan tidak dilaksanakan. Tahun ini kembali digelar dan Alhamdulillah seluruh rangkaian Rebo Wekasan berjalan lancar dan kondusif,” tukas Windu, Rabu (21/09).
Menurut mantan Kasat Sabhara Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya itu, dengan adanya pasar rakyat yang ada di tepi Jalan KH. Syafi’i dan wahana bermain di lapangan Desa Suci, mampu menyedot pengunjung baik warga setempat maupun dari luar Desa Suci.
“Maka dari itu kami hadir ditengah masyarakat untuk memberikan pelayanan dan mengamankan jalannya tradisi Rebo Wekasan,” katanya.(M9)
Komentar