Kapolda Sulawesi Selatan, Langsung ke TKP Bom Depan Gereja Katolik Katedral Makassar

Detiknews.id, SULSEL – Ledakan bom terjadi di depan pintu gerbang Gereja Katolik Katedral Jalan Thamrin, Makassar, Minggu 28 Maret 2021 sekira pukul 10.30 Wita, melukai empat belas orang dan satu meninggal diduga pelaku bom bunuh diri.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam, usai memantau olah TKP mengatakan, saat ini, dapat kami pastikan ada satu jasad yang diduga pelaku bom bunuh diri tersebut. Untuk data identitas dan identifikasinya, sedang dilakukan pendataan.

“Ada sembilan orang yang Lima petugas Gereja dan 4 umat/jemaat dan lima warga di jalan,” urai Kapolda Merdisyam, seraya menambahkan saat ini para korban ditangani di RS Bhayangkara, Stela Maris dan di RS Pelamonia.

Beberapa saat ledakan, lokasi tampak dijaga sejumlah personel Brimob bersenjata lengkap. Terlihat juga polisi yang melakukan olah TKP mengerahkan anjing pelacak.

Akses jalan ke lokasi ditutup, yakni Jalan Kartini menuju ke Kajaolalido, Jalan Kajaolalido dari arah Ahmad Yani, dan Jalan MH Tamrin dari arah barat menuju Jalan Kajaolaliddo.

Seorang tidak jauh dari lokasi kejadian mengaku, tiba-tiba mendengar suara ledakan. Saat ledakan, posisi warga tersebut di Jalan Sultan Hasanuddin, bagian barat atau belakang Gereja Katolik Katedral. Ketika mendengar ledakan, dia langsung bergerak ke sumber suara.

“Saya di Jalan Sultan Hasanuddin, dengar ledakannya. Setelah dengar suara ledakan langsung kah ke sini. Banyak mi orang berlarian. Saya lihat ada orang yang pakaiannya berlumuran darah sedang diselamatkan,” ucapnya dengan dialeg Makassar.

Sementara Pastor Gereja Katolik Katedral Makassar, Wilhelmus Tulak Pr mengatakan, peristiwanya terjadi di pintu masuk Gereja, sesaat setelah securiti menahan seorang pria yang memaksa masuk Gereja.

“Di dalam kan lagi ibadah. Dia tiba-tiba datang dan memaksa masuk. Tapi ditahan securiti. Dia membawa tas. Ditahan karena gerak geriknya mencurigakan. Sampai dia maksa-maksa mau masuk,” tutur Pastor Wilhelmus Tulak, setelah petugas mengevakuasi umat/jemaat Gereja.

Karena tak bisa masuk, katanya, pria itu hanya berdiri di pintu pagar Gereja. Sementara pihak securiti mengawasinya dari jarak dekat. Ledakan pun terjadi di tempat pria itu berdiri.

Menurut Pastor yang akrab disapa Romo Matani ledakan terjadi sekira pukul 10.30 Wita.

“Pas saya mau ganti jubah terdengar ledakan. Ledakannya besar,” katanya.

Penjaga Gereja Katolik Katedral Makassar yang korban luka semburan bom (baju hijau)

Tentang nasib securiti yang menghalangi pria tersebut masuk Gereja, Pastor Wilhelmus mengaku belum tahu.

“Saya belum tahu itu. Karena tadi umat/jemaat sudah dievakuasi petugas. Saya tidak sempat lagi lihat kondisinya,” tandasnya. (rus/yustus)

Komentar

Berita Terkait