Kabupaten Tangerang,DetikNews.id – Masuk catatan peringkat tertinggi masyarakat yang terjangkit Covid-19 di Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang gugus tugas Desa Suradita memiliki cara dalam memberikan pemahaman pada masyarakat agar warga yang terpapar covid – 19 tidak di kucilkan dan masyarakat yang akan menggelar hajatan mau membatalkan niatnya.
Sumarno Ketua gugus tugas penanganan covid-19 Desa suradita mengatakan,tercatatnya Desa suradita dalam catatan peringkat 1 covid -19 berawal dari salah satu warga perumahan suradita yang bekerja di Daerah Khusus Ibukota(DKI) jakarta sebagai tenaga kesehatan (nakes)yang positif terjangkit covid-19.
“awalnya ada salah satu warga kita yang terjangkit (Covid-19)yang bekerja sebagai Nakes di rumah sakit jantung harapan kita ,kemudian, sebelum di rawat ia hendak pulang dulu memberikan ATM pada keluarganya ,nah di situlah menjangkit satu keluarga sebanyak 9 orang ,” terang sumarno saat di temui dI Kantor Desa Suradita.Jum’at (16/10/20)
Di mulai dari 9 orang tersebut masyarakat yang terjangkit mulai bertambah dengan clauster yang berbeda hingga sampai saat ini didesa Suradita terdapat 45 orang yang terpapar covid – 19.
Masyarakat Desa suradita terbagi dua wilayah, yaitu masyarakat perumahan dan perkampungan ,masyarakat yang terpapar seluruhnya berada di wilayah perumahan yang kebanyakan bekerja di luar daerah suradita.
Dalam menangani Covid-19 di suradita sumarno tidak merahasiakan siapa masyarakat yang terpapar Covid- 19 ,tetapi lebih kearah memberikan pemahaman pada masyarakat dengan pendekatan yang baik.
“masyarakat yang tergolong muda di bawah 40tahun mereka lebih paham ketika ada tetangganya yang terjangkit mereka menyemangati dan memberikan bantuan pada mereka selama isolasi, sedang warga yang lebih tua mereka terlihat panik dengan meminta di rawat di rumah sakit dan lain-lain karena di umur tersebut covid mudah menjangkit, kami punya jurus ampuh yang menjadi kata kunci ,kami katakan bagaimana jika bapak atau keluarga yang terpapar, akhirnya mereka paham dan mengikuti arahan kami,” jelasnya.
Dalam menghadapi masyarakat yang akan menggelar kegiatan apapun Sumarno mengunakan pendekatan dengan memberikan pemahaman. yang pada akhirnya warga mau membatalkannya dan mengganti dengan proses yang pentingnya saja dengan protokoler kesehatan dan tidak mengumpulkan banyak orang.
Dengan pendekatan yang baik sumarno mengklaim tingkat kesadaran masyarakat suradita dalam mematuhi prokes cukup tinggi.(nur)
Komentar