Sinergitas PTHKTI Jawa Timur dan Unmuh MoU Peduli Petani

Detiknews.id Gresik – Penandatanganan MOU antara Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Gresik dengan Perempuan Tani HKTI Provinsi Jawa Timur yang sudah berlangsung beberapa hari lalu, merupakan bentuk sinergitas dengan menunjukkan komitmen organisasi sayap Moeldoko di Jatim tersebut benar-benar serius menggalakkan program Jatim Asri.

“Kami sangat berterimakasih kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian Unmuh Gresik, Ibu Ir. Endah Sri Rejeki, M.P., M.Phil atas kesempatan bersinergi dengan Perempuan Tani HKTI Jatim. Tentu ini merupakan bagian penguatan spirit agraris yang sedang kami giatkan dalam program Jatim Asri”, ujar Dr. Lia Istifhama, Ketua PTHKTI Jatim.

Selepas penandatanganan MoU PTHKTI Jatim dengan Unmuh Gresik yang didampingi Ketua DPK PTHKTI Gresik, dr. Nila Hapsari, rombongan perempuan tani HKTI melakukan giat sambang Desa bersama Petani Perempuan di Desa Tubuwung, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.

Lia Istifhama bersama para petani / M9

Difasilitasi oleh salah satu aktivis perempuan, yaitu Duta, rombongan PTHKTI menerima beberapan keluhan petani,

Diantaranya gagal panen yang disebabkan oleh serangan hama tikus, saat musim tanam, harga bibit dan pupuk mahal dan langka, sementara disaat musim panen, harga panen dibeli dengan harga murah dan banyak petani yang meninggal dikarenakan tersengat aliran listrik, yang sebenarnya untuk membunuh hama tikus.

Bukan hanya mendengar keluhan, rombongan perempuan tani HKTI juga melihat secara langsung fakta lapangan.

Hal ini menjadi alasan bagi PTHKTI untuk mensupport asuransi kerja bagi 25 petani perempuan yang hadir saat itu. Jaminan tersebut adalah tanggungan Premi BPJS Ketenagakerjaan berupa Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.

“Alhamdulillah, tepat hari ini kartu BPJS Ketenagakerjaan para petani perempuan sudah tercetak dan segera kami distribusikan”, ujar Nila Hapsari yang dihubungi melalui telpon selluler tadi siang.

Sedangkan Lia Istifhama, ketua PTHKTI Jatim, menjelaskan bahwa hasil keluhan para petani saat ini menjadi salah satu focus target yang dikajinya.

“Kebetulan di Mojokerto, ada petani yang sedang merintis penakaran burung hantu, rencananya bekerjasama dengan petani Gresik. Ini murni dari petani secara personal, karena memang melihat kebutuhan burung hantu agar tidak selalu gagal panen.

Lia menambahkan, siang tadi sudah ada tim kami yang turun untuk cek lapangan.

“Langkah kongkrit ini tentunya insya Allah akan kami imbangi dengan koordinasi pada instansi terkait, bahwa bukan hanya ketersediaan pupuk yang menjadi kebutuhan petani di areal persawahan, melainkan juga burung hantu sebagai penangkal hama tikus,” pungkasnya. Kamis (15/10/2020) (M9)

Komentar

Berita Terkait