Kerjasama Digitalisasi Kartu Santri/Pelajar, BRISyariah – PT.Pundi Amanah Internasional Dan PBNU

Jakarta, detiknews.id – Bertujuan untuk menciptakan ketahanan dan peningkatan perekonomian pondok pesantren, santri, wali santri, perekonomian umat, dan UMKM yang unggul terhubung dalam kesatuan Digital Ecosystem. Terlebih pada masa pandemi Covid-19 juga guna turut serta melawan pandemi Covid-19, PT Bank BRISyariah Tbk dan PT Pundi Amanah Internasional bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan kerjasama dalam digitalisasi kartu santri/pelajar.

Penandatanganan kerjasama Digitalisasi kartu santri/pelajar yang diselenggarakan di Jakarta pada Rabu (14/10/2020).

Giat tersebut dihadiri ketua PBNU bidang ekonomi,KH.Dr.Eman Suryaman,Direktur Utama BRI syariah,Ngatari, Direktur Utama PT Pundi Amanah Internasional,Supardi,SE,MM,Direktur Bisnis Komersil BRIsyariah ,Kokok Alun Akbar serta pengurus dan direksi terkait.

Dirut PT Pundi Amanah Internasional,Supardi menyampaikan bahwa Digital Ecosystem membangun Cycle Ekonomi pondok pesantren,perekonomian umat,dan UMKM menjadi kesatuan dalam sinergi yang berkesinambungan ,End To End Proses,Business Capabilities dan Competitive Advantage dengan memperkuat potensi literasi edukasi,ekonomi dan sosial melalui kartu santri/pelajar digital.

“Kartu santri/pelajar digital merupakan fondasi dari pondok pesantren untuk membangun data base santri,wali santri dan perekonomian umat di sekitarnya sehingga pondok pesantren dapat memberikan analisa untuk potensi mengembangkan dan menjadi center penggerak perekonomian umat,” paparnya.

“Kartu santri/pelajar digital menggerakkan Closed Loop Cashless Society sehingga dapat mengembangkan perekonomian dari pondok pesantren,oleh pondok pesantren dan untuk pondok pesantren.

Kartu santri/pelajar digital memiliki banyak fungsi yaitu : sebagai kartu santri/pelajar,kartu saku,pembayaran yang aman,penggunaan uang bisa dilimit,dan utilisasinya cepat dan terpercaya.Control monitoring dari pondok pesantren dan wali santri yang terhubung dalam Digital Ecosystem sehingga perekonomian pondok pesantren dan perekonomian umat menjadi lebih handal serta competitive di era digital dan industri 4.0.Kartu santri / pelajar digital menjadi inisiatif pondok pesantren dan perekonomian umat menuju Indonesia Maju,” pungkas Supardi.

Pada saat yang sama, BRIsyariah mendukung implementasi pengembangan keuangan dan ekonomi syariah digital lewat kartu santri.

Tren transaksi keuangan secara Cashless terus meningkat terutama di tengah pandemi Covid-19,hal ini mendorong pelaku perbankan semakin adaptif dan mempercepat transformasi digital dalam pelayanan pelanggan,salah satunya dengan menghadirkan metode pembayaran yang cepat,mudah dan aman.

Sebagai perusahaan perbankan syariah, PT Bank BRIsyariah Tbk berkomitmen mendukung implementasi pengembangan keuangan dan ekonomi syariah digital.Hal itu diwujudkan melalui penandatanganan perjanjian kerjasama dengan PT Pundi Amanah Internasional.Dengan adanya perjanjian ini, BRI syariah menerbitkan Virtual Account yang akan digunakan untuk Top Up kartu santri.

Kartu santri merupakan kartu dengan barcode yang digunakan santri/pelajar untuk berbelanja di koperasi/kios yang telah ditunjuk sehingga transaksi menjadi aman,cepat,Cashless,terkontrol,dan termonitor,dengan kartu santri,orang tua dan wali para santri/wati dapat mengirim uang saku pada anaknya melalui VIRTUAL ACCOUNT BRIsyariah.

Direktur Bisnis Komersil BRI syariah,Kokok Alun Akbar mengungkapkan bahwa implementasi pengembangan keuangan dan ekonomi syariah digital di pondok pesantren harus terus ditingkatkan karena pondok pesantren memiliki peran yang penting dalam ekonomi syariah.

” Di pondok pesantren kita melihat pengembangan keilmuan dan sosial ekonomi syariah kepada masyarakat,mewujudkan praktik rill teori ekonomi syariah serta sebagai produsen dan konsumen dalam ekosistem ekonomi syariah,oleh karenanya harus difasilitasi dengan cara transaksi digital yang mudah,Cashless,praktis,” papar Alun.

” Potensi pondok pesantren sangat besar dalam pengembangan ekonomi syariah.Pondok pesantren diharapkan menjadi garda depan pengembangan keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia dalam meningkatkan Inklusi keuangan syariah di masyarakat,itulah mengapa BRIsyariah mendukung penuh penyediaan layanan transaksi digital yang mudah diakses di lingkungan pondok pesantren,” pungkasnya.

Sementara itu,ketua PBNU bidang perekonomian,KH.Dr.Eman Suryaman dalam sambutannya menyampaikan,” Saya sangat apresiasi atas penandatanganan kerjasama digitalisasi kartu santri/pelajar di lingkungan pondok pesantren,di tengah pandemi Covid-19 ini kita tetap menerapkan protokol kesehatan,dan saya berharap dalam hal ini bahwa pelaksanaan transaksi digital di berbagai bidang khususnya yang ada di pondok pesantren akan berjalan lancar,maslahat,dan berkah,”terang KH.Dr.Eman Suryaman.

” Kartu santri / pelajar digital sangat membantu sekali atas kebutuhan santri-santri diajarkan sejak dini bagaimana cara menabung dan memenej keuangan,selain itu santri sangat dimudahkan bertransaksi secara digital untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya,di mini market/kios di lingkungan pondok pesantren.PBNU selalu mendukung program-program BRI syariah jika terkait kemaslahatan umat karena merupakan kesamaan  tujuan PBNU dalam kemaslahatan umat,”pungkasnya.

Launching dan penandatanganan nota kesepakatan kartu digital santri dan pelajar disaksikan cabang BRI syariah se-Indonesia melalui Zoom Meeting dan dihadiri media NU online.

Setiap transaksi santri tercatat dan terlaporkan ke ponsel wali santri/keluarganya sehingga penggunaan keuangan anak-anaknya di pesantren tetap terkontrol. (*)

Komentar

Berita Terkait