Detiknews.id Surabaya – Bersamaan dengan Hari Batik Nasional, sebagai bentuk cinta dengan karya anak bangsa. Pakuwon Mall menggelar Campaign Surabaya Fashion Parade Virtual, akan diadakan Road Show SFP 2020 dengan tema Viable. Fashion Parade adalah event fashion yang diciptakan 13 tahun lalu di Tunjungan Plaza oleh Dian Apriliana Dewi, Manager PT. Pakuwon Mall juga sebagai penggagas sekaligus founder SFP.
“Event ini bertujuan untuk memberikan wadah dan mengapresiasi penggiat fashion mulai desainer, pengajar, pengrajin, model, hingga siswa sekolah fashion untuk terlibat dalam dunia fashion dengan menampilkan karya dan bakat mereka,” tutur Dian Apriliana Dewi, Manager PT. Pakuwon Mall juga sebagai penggagas sekaligus founder SFP. Sabtu malam (03/10/2020)
Lanjut Dian, seiring berjalannya waktu, SFP tidak hanya menjadi event lokal tetapi juga event internasional, terIebih dengan ditetapkannya SFP sebagai agenda tahunan HUT Surabaya oleh Pemkot. Setiap tahun, SFP membawa inovasi dan trend baru dengan harapan dapat menjadi saIah satu kiblat fashion di tanah air.
“Sejak tahun 2017, SFP bekerja sama dengan Indonesian Fashion Chamber dan desainerdesainer yang menjadi anggota IFC untuk bersama-sama menciptakan sebuah event fashion yang spektakuler. Kerja sama ini terbukti menjadikan SFP sebagai event fashion solid dan paling ditunggu-tunggu di Jawa Timur,” jelasnya.
Dian menambahkan, menghadapi tahun 2020 yang penuh tantangan di pandemi Covid-19. Kami berkomitmen tetap menggelar SFP meskipun dengan konsep yang berbeda dan penerapan new normal yang terstandardisasi.
“Event yang sedianya diadakan tanggal 16-19 April 2020 mundur ke tanggal 7-8 November 2020 dengan ide baru menjadi event virtual fashion parade pertama di Surabaya melalui live streaming Youtube Channel “Surabaya Fashion Parade”, pungkasnya.
Ditempat yang sama Stella Lewis menjelaskan, untuk Campaign Surabaya Fashion Parade Virtual, akan diadakan Road show SFP 2020 bertepatan hari Batik Nasional. Kami mengeluarkan konsep yang dipamerkan ada 4 rancangan. Untuk batik dasar yang digunakan 90 persen adalah Katun. Selain itu kami juga menerima pesanan untuk Batik Sutra. Motif yang ditonjolkan wayang dengan tema Satria.
“Kenapa Satria karena kami mengangkat Cerita dari Ramayana, untuk segmen pasar yang di tuju adalah semua kalangan baik tua muda maupun anak,” jelas Stella.
Disinggung harga, Stella menambahkan, harga fluktuatif. Kami mengikuti konsep rancangan gaun yang ditampilkan. Dari tingkat kesulitan, motif maupun bahannya. Semua itu mengikuti.
“Untuk satu blouse prosesnya lama. Karena jenisnya Batik Tulis, dengan tingkat kesulitan membatik secara detail untuk menciptakan karya yang luar biasa. Sebagai bentuk rasa cinta kepada negeri Indonesia,” pungkasnya
Beberapa desainer yang bergabung antara Iain: Deden Siswanto, Alben Ayub Andal, Aldre, Dibya, dan beberapa desainer Iain yang tergabung dalam IFC Surabaya. Kompetisi yang digelar antara lain Surabaya Model Search 2020 dan Surabaya Fashion
Designer Award 2020 SFP 2020 didukung penuh oleh Viva Cosmetics sebagai official make up seperti tahun-tahun sebelumnya, MS Glow, Sheraton Surabaya Hotel & Tower, dan Four Points Pakuwon Indah. (M9)
Komentar