Bank Indonesia Jawa Timur Edukasi Ekonomi Bisnis Ngopi di Webinar

Detiknews.id Surabaya – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur menggelar  Webinar NGOPI Vol5  dengan tema Bisnis Kopi Tetap Viral di New Normal. Hal ini disampaikan oleh Ka KPw BI Jatim Difi A Johansyah. Hadir pula 3 nara sumber  yaitu Omar Karim Co Founder Dua Kopi, James Prananto, Co-Founder Kopi Kenangan dan Muhammad Aga, Barista Smith Coffee.

Dalam webinar special dari NGOPI kali ini diisi juga dengan demo membuat kopi ala café secara mudah yang dapat dibuat sendiri di rumah ternyata sangat mudah dan simple.

Kepala KPw BI Jatim Difi A Johansyah menyampaikan bahwa Kopi di Indonesia sangat kaya dan sesuai karakteristik daerah. Bisnis kopi bukan semata bisnis Food and Baverage saja, namun merupakan bisnis kreatif dan salah satu bisnis yang paling prospektif.

“Diharapkan semakin banyak anak muda di Indonesia yang terjun di bisnis ini, baik di sisi hulu sampai hilir, karena potensinya yang besar, ” tuturnya. Rabu (17/06/2020)

James Prananto, Co-Founder Kopi Kenangan memaparkan, yang dikenal dengan konsep kopi susu gula aren menyampaikan tipsnya bagaimana kehadiran 350 gerai kopi kenangan dapat terus bertahan hingga saat ini.

“Selain faktor penentuan lokasi yang mendekati masyarakat khususnya di commercial areas, pemilihan bahan baku yang berkualitas sehingga Kopi Kenangan selalu dicari karena keunggulan produknya, ” jelasnya.

Menurut James, ada  SOP untuk setiap pembuatan produk, kelengkapan toko hingga pelayanan. Di saat pandemi seperti ini, kunci untuk menjaring dan mempertahankan pelanggan adalah konsistensi produk dan layanan.

“Tips tambahan supaya dapat go internasional, tentu saja keunikan produk, khususnya kopi susu gula aren yang merupakan kopi style Indonesia, ” paparnya.

Ditempat yang sama, Omar Karim, Co Founder Dua Kopi menjelaskan,  kami mengutamakan fungsi sosial melalui bisnis kopinya (sociopreneur) untuk dapat membantu banyak unit ekonomi, misalnya petani dan UMKM.

“Cita-cita untuk membawa kearifan lokal kopi Indonesia ke luar negeri, bukan suatu hal yang dapat dilakukan instan. Owner selalu mengutamakan hospitality versi Dua Kopi yang melayani seperti di rumah sendiri, ” urainya.

Menurut Omar, Ekspansi Dua Kopi di US bermula dari pameran kopi yang mendapatkan antusiasme dari masyarakat setempat dan dilanjutkan dengan riset yang komprehensif mengenai lokasi, preferensi customer dan regulasi di US.

“Sehingga akhirnya Dua Kopi dapat membuka cabang di Washington DC, yang direpresentasikan sebagai kedutaan casual untuk memperkenalkan Indonesia dan memberitakan Indonesia pada masyarakat US, ” ungkapnya.

Muhammad Aga, Barista Smith Coffee menambahkan dalam ceritanya, saat ini profesi barista tidak lagi dipandang sebelah mata dan jadi profesi nomor dua. Barista adalah aset dan menjadi frontliner dari setiap warung kopi yang mampu menceritakan mengenai product (story telling), dan tak jarang pula menjadi marketer.

“Selain dapat mengolah produk dan mengerti keseluruhan tentang produk kopi (product knowledge), bagaimana barista bisa menyapa pelanggan, mendapatkan feedback dan dapat membuat pelanggan bisa kembali lagi. Tantangan selama pandemi Covid-19, ini tentunya bagaimana dapat menjual produk dan menyampaikan knowledge kopi sampai ke customer, ” pungkasnya. (M9)

Komentar

Berita Terkait