Detiknews.id.Tangerang – Seorang pemulung bernama Marni (47), warga Kampung Gaga Rt 04/02, Desa Kiara Payung, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, membutuhkan bantuan program bedah rumah.
Marni (47) yang kesehariannya mencari rongsokan gelas aqua dan kardus bekas, tinggal bersama keluarga di rumah berukuran 8X5 meter persegi, berdinding dan beratap plastik ditopang bambu, luput dari perhatian pemerintah.
“Saya tinggal disini sudah cukup lama, tapi belum pernah dapat bantuan bedah rumah dari pemerintah,” kata Marni dikediamannya Desa Kiara Payung, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Sabtu (11/4/20)
Ditengah-tengah kehidupan dengan penghasilan yang serba pas-pasan, Marni (47) menunggu adanya kepedulian dari donatur, atau pihak pemerintah yang mau merenovasi tempat tinggalnya yang tidak layak huni menjadi layak huni seperti yang lainnya.
“Saya kumpulin rongsokan, kalau sudah banyak baru dijual, duitnya buat makan saja kurang, gimana mau bangun rumah, semoga ada orang baik atau pemerintah bantu bedah rumah saya,” inginnya.
Ketua Rt 04/02, Desa Kiara Payung, Murta menyebut warganya yang bernama Marni tidak pernah mendapatkan bantuan bedah rumah dari donatur atau pemerintah, yang selama ini telah dicanangkan dalam program gebrak pak kumis.
“Belum ada yang bantu sama sekali, yang ajuin bedah rumah juga tidak ada, kalau sodara Marni itu sudah layak untuk dibantu bedah rumah, seperti yang lain dari pemerintah,” ucapnya.
Murta memaparkan, bahwa Marni hanya mencari nafkah dengan cara mengumpulkan barang-barang rongsokan yang sudah tidak terpakai, ia juga berharap adanya kepedulian dari donatur atau pemerintah untuk memberi bantuan warganya yang kurang mampu.
“Kasihan kalau dilihat, tiap hari cuma cari gelas aqua sama kardus bekas, dikumpulin biar banyak baru mereka jual, bukannya mereka tidak mau bangun rumah, tapi duitnya habis buat makan,” pungkasnya.(red)
Komentar