Detiknews.id.Tangerang – Terkait adanya permasalahan Pasar Komplek Garuda, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, sampai saat ini belum menghasilkan titik temu kesepakatan antara kedua belah pihak.
Masing-masing pihak baik Developer maupun pengelola pasar yang lama masih tetap bertahan, akan tetapi Muspika Kecamatan Teluknaga tetap berupaya mencari solusi terbaik untuk kedua belah pihak, agar semua berjalan lancar.
“Kita perlukan kesepakatan yang bisa diterima kedua belah pihak, saya baru tampung beberapa usulan dari masyarakat,” kata Camat Teluknaga, Supriyadinata, di ruang kerjanya, Kantor Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Kamis (2/4/20).
Supriyadinata mengaku dirinya sudah menampung usulan dari pihak perumahan Komplek Garuda Teluknaga, dan pihak pengelola pasar Komplek Garuda, agar semua pihak bisa menerima kesepakatan, serta para pedagang bisa berdagang kembali seperti biasa.
“Usulan yang pertama kita terima adanya penyerahan lahan fasos fasum dari pihak developer, lalu dari pedagang ada lahan untuk mereka usaha, adanya kaitan lahan mereka belum nerima, adapun fasos fasum dari pengembang mereka terima,” ungkapnya.
Supriyadinata menyebut Muspika Kecamatan Teluknaga terus berupaya melakukan musyawarah mupakat untuk mencari solusi terbaik dari kedua belah pihak, dan mengenai penutupan Jalan Pasar Komplek Garuda akan dicari solusi terbaiknya.
“Kita kumpulkan masyarakat itu upaya selesaikan masalah, hasil dari pertemuan yang kita lakukan akan disampaikan ke bupati, kalau masalah jalan, ada juga masyarakat yang ingin jalan ditutup, dan pihak Komplek Garuda tidak ada masalah walau ditutup,” ujarnya.
Meskipun jalan Pasar Komplek Garuda diblokade, Supriyadinata melihat masih banyak jalur akses lain yang bisa dipergunakan masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Akan tetapi jalan tersebut sudah lama dipergunakan menjadi jalan utama masyarakat beraktivitas.
“Kalau kita muspika ingin lihat perkembangannya, meskipun jalan ditutup bukan berarti masyarakat tidak bisa lewat, tapi karena jalan ini sudah terlanjur untuk umum, ada juga warga yang keberatan dan setuju kalau ditutup,” tandasnya.
Kabiro Banten detiknews.id
(IGOR)
Komentar