Detiknews.id Surabaya – Maraknya Virus Corona (COVID 19) yang masuk di Indonesia membuat semua akses terhentak. Semua berita dengan cerita yang berbeda membuat orang bingung akan hal ini. Dari pasien yang suspect, meninggal dan sebagainya. Para pelaku UMKM tetap berjalan bisnisnya, walaupun ada Corona.
Presiden TDA 6.0 Donny Kris P, mengatakan, seperti UMKM harus ada persiapan untuk semua pelaku bisnis. Dengan persiapan Business Continuity Plan (BCP) sesuai dengan kebutuhan dan kondisi bisnis masing – masing.
“Tahapan yang dilakukan antara lain, pertama buat dan tentukan beberapa kondisi kita saat ini seperti kita tetapkan saat kasus masih sedikit, bukan daerah kita, dan belum ada kematian. Selanjutnya, saat kasus makin banyak, mulai ada kematian, tapi masih bisa terkendali. Kemudian saat kasus banyak, kematian banyak (>10), atau sudah ada kasus kematian di daerah kita, terakhir kondisi saat sudah tak terkendali, ” tuturnya. Selasa (17/03/2020)
Masih dengan Donny, kedua buat rencana sesuai kategori diatas dengan prioritas pada keselamatan tim kita terlebih dahulu. Bagaimanapun juga, jalannya roda bisnis perusahaan kita tergantung dari keselamatan tim kita.
“Seperti planning membagi total karyawan kita dalam beberapa kategori kelompok kerja. Perkelompok bekerja dalam shift yang berbeda, sehingga bisa meminimalisir resiko jika ada salah satu anggota tim yg terkena Corona. Misalkan tim finance ada 2 orang yang harus dipisah dalam 2 kelompok, ” ungkapnya.
Donny menambahkan, ika salah satu terkena Corona, salah satunya masih aman bisa melanjutkan proses bisnis. Kita tentunya tidak mau bisnis kita mendadak tidak berjalan karena ada beberapa orang dalam tim kita yang terkena Corona?
“Planning saat semua karyawan harus mulai bekerja dari rumah. Caranya dengan persiapan hitungan teknis atas bisnis kita. Jika terjadi penurunan omset hingga 75 persen. Jika rantai supply terganggu, berapa saldo kas kita sekarang dan bisa bertahan berapa bulan saat terjadi kondisi terburuk? Setidaknya tiga prioritas langkah diatas bisa semua kawan jadikan referensi awal terlebih dahulu, ” pungkasnya.
Mari kita buat sistem dan rumusan bersama atas hal dengan kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi dalam negara kita. Mari perbanyak literasi persiapan menghadapi corona di Indonesia dengan hastag #TDATanggapCorona. (M9)
Komentar