Detiknews.id Surabaya – Lia Istifhama Wawali Kota Surabaya, hadir dalam peluncuran buku Gus Solah yang berjudul “Kembali Ke Pesantren sekaligus mengenang 40 hari adik Gus Dur.
Lia Istifhama menjelaskan kesannya, bagus sekali momen kali ini, karena sekaligus mendengarkan pemaparan para tokoh NU dalam diskusi tadi. Selepas mengikuti sesi diskusi dengan menampilkan pembicara Prof. Dr. Nasihin Hasan, KH Masykur Hasyim, dan yang dimoderatori Gus Sanik dari IKAPETE.
Mantan Putri NU 2005 tersebut juga menjelaskan pesan moral dalam buku yang di launching oleh wakil Gubernur Jatim, Dr. Emil Elistianto Dardak itu.
“Setidaknya ada tiga pesan. Yang pertama sikap egaliter, yaitu kesetaraan dalam menilai orang, baik itu secara finansial maupun yang lain-lainnya, bukan menjadi pembeda. Kemudian pentingnya dzurriyah atau keluarga besar turut membesarkan pesantren, dan yang ketiga, adalah pola pendidikan dari ibunda beliau.
“Bu nyai merupakan sosok yang mengajarkan pada anak-anaknya agar selalu peduli dengan keluarga. Jika ada yang meninggal, maka takziyah, dan sebagainya. Ini merupakan bentuk penguatan modal sosial, yaitu penanaman nilai sosial dalam keluarga”, ujarnya.
Ditanya perihal karakter Gus Solah yang memilih setia dengan satu permaisuri, putri mantan ketua GP Anshor Surabaya ini terlihat antusias memberikan responnya.
“Bagus banget, lah. Saya sebagai wanita tentu berharap dalam sebuah keluarga tidak ada poligami. Kesetiaan pada satu pasangan itu sangat penting. Sekarang itu, orang yang biasa saja banyak yang mudah tergoda, namun sosok sebesar Gus Solah justru memilih setia dengan satu permaisuri, ” tuturnya. Jum’at malam (13/03/2020)
Masih dengan Lia, Gus Solah itu teladan. Padahal pasti banyak sekali yang ingin mendekati beliau dulunya. Kisah ini sangat menarik dan layak sebagai panutan.
“‘Semoga ada dari kader muda NU yang mau menulis kisah cinta sejati beliau, bahwa ini lho, ada dari tokoh NU yang memiliki kisah cinta sejati yang bisa ditiru dalam keharmonisan keluarga”, pungkas aktivis millenial yang kini running dalam Pilwali Surabaya, didampingi Gus Yusuf Hidayat dari Barisan Gus dan Santri Bersatu. (M9)
Komentar