Krismono Resmi Menjabat Kakanwil Kemenkumham Jatim

Detiknews.id Surabaya – Serah Terima Jabatan (Sertijab) yang dilaksanakan disebuah kelembagaan kembali bergulir. Kali ini Kakanwil Kemenkumham Jatim berganti pimpinan, Susy Susilawati purna tugas digantikan oleh Krismono. Kegiatan Sertijab berada di Kantor Kanwil Kemenkumham Jatim, di Jalan Raya Kayoon Surabaya.

Kakanwil Kemenkumham Jatim lama, Susy Susilowati (kanan.red) /M9

Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono mengatakan, saya sudah cukup lama di Jawa Timur, selama  28 tahun. Mulai dari Pamekasan, Trenggalek, Kraksaan, Banyuwangi, Sidoarjo, Malang dan terakhir menjadi Kepala divisi pemasyarakatan.  Saya pindah ke Jawa barat kemudian manjadi Kakanwil Daerah Istimewa Yogyakarta dan bulan November dilantik menjadi Kakanwil Jawa Timur.

Masih dengan Krismono,  yang pertama kita harus kerjakan adalah kerja cepat di tahun 2020 dengan hasil berkualitas. Kemudian program kami seluruh Satker yang ada di Jawa Timur ini harus berproses mewujudkan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi.

” Termasuk kantor wilayah, harapannya mudah-mudahan kita berproses mewujudkan integritas menuju BPK dan mendapatkan predikat wilayah bebas dari korupsi itu,” ungkapnya.

Menurut Krismono, kita harus membangun komitmen bersama. kemarin sudah deklarasi kita sudah membuat deklarasi  kinerja. Sudah mencanangkan wilayah bebas dari korupsi, apa yang kita deklarasikan dan dicanangkan harus di implementasikan.

” Tentang LP yang overload, akan ada penanganan khusus yang jelas. Pertama mengatur strategi pengamanan, karena di Lapas sekarang sudah terjadi overload. Contohnya di Jogja, Rutan kecil hanya 68 penghuninya. Jawa Timur penghuninya diatas 25 ribu seluruhnya tentunya perlu penanganan khusus perlu strategi khusus dalam rangka pengamanan khusus,” tuturnya. Kamis (30/01/2020)

Krismono menambahkan, komitmen kami memerangi narkoba dan penyimpangan. Kami akan melakukan perbaikan, tanpa sinergitas semua pihak tidak akan mungkin bisa melakukan perbaikan itu. Seperti Virus Corona yang sedang viral,  untuk antisipasi setiap negara mempunyai pengamanan khusus jadi sudah ada perintah khusus dari pusat. Kita sebagai aparat birokrat tugas kita adalah memberikan pelayanan bukan minta dilayani.

” Selain itu, kita mengikuti arahan dari pusat, di setiap Bandara Internasional  harus diwaspadai. Khususnya kepada rekan-rekan semuanya dan kita membangun kerjasama juga dengan Kementerian Kesehatan disitu untuk memantau pergerakan  orang asing yang  masuk ke Indonesia,” pungkasnya. (M9)

Komentar

Berita Terkait