Detiknews.id Surabaya – Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Cabang Surabaya, menggelar Hari Ulang Tahun ke-69. Dengan tema IIDI Terus Giat Membangun Kolaborasi. Kegiatan berlangsung di Graha BIK – IPTEKDOK Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Jalan Mayjen Prof Dr. Moestopo nomer 47 Surabaya.
IIDI Surabaya juga mengadakan kegiatan lainnya, seperti Talk Show soal Stunting, Permasalahan dan Pencegahannya. Ditutup dengan Fashion Show dari para Desainer kondang dari Persana, Batik Danar Hadi dan Somethinc Kosmetik.
IIDI Surabaya menghadirkan Ketua Umum Badan Kerjasama Organisasi Wanita Provinsi Jawa Timur, Dra. Gardjati Heru Tjahjono, juga Nara sumber Talk a yaitu, Dr. dr. Mira Irmawati Sp. A(K) materi tentang Masalah Stunting pada Anak (Cara Mengatasi dan Mencegahnya), juga Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi, S.Farm.Apt. materi tentang Upaya Penekanan Angka Stunting di Surabaya.
Hadir juga, Ketua Umum BKOW Provinsi Jawa Timur, Ketua IDI Cabang Surabaya, Ketua Umum GOW Kota Surabaya, Ketua DWP RSUD Dr. Soetomo, Ketua DWP FK Unair, Ketua-Ketua Induk yang tergabung di GOW Kota Surabaya, Kadinkes Kota Surabaya, Ketua BKKKS Provinsi Jawa Timur, Ketua PIM DPD Jawa Timur, Anggota Ikatan Istri Dokter Indonesia, Cabang Surabaya.
Ketua IIDI Cabang Surabaya Dyan Asra Al Fauzi, ST, MT menuturkan, IIDI sebagai organisasi sosial, pendamping dan mitra sejajar IDI terus berkomitmen untuk tetap membantu pemerintah mensosialisasikan program kesehatan khususnya serta mencerdaskan generasi penerus bangsa umumnya.
“Pemerintah saat ini sedang gencar-gencarnya berupaya menurunkan angka prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024 yang akan datang. Kedepannya, IIDI Surabaya mendukung pemerintah untuk terus sosialisasi menuju Zero Stunting,” tuturnya. Kamis (11/01/2024)
Menurut Dyan, dengan terselenggaranya peringatan HUT IIDI ke-69 Tahun 2024 ini diharapkan dapat mengenalkan Visi, Misi dan Program Kerja IIDI.
“IIDI mengajak Organisasi perempuan lainnya untuk bekerjasama, khususnya mempersiapkan generasi muda Indonesia serta kajian-kajian bersama lainnya,” ungkapnya.
Lanjut Dyan, IIDI merupakan organisasi yang ingin menggapai cita-cita yang besar di zaman modern akan sulit diwujudkan jika dilakukan sendiri. Kolaborasi intensif merupakan suatu keniscayaan yang harus kita laksanakan.
“Jadi, kolaborasi secara sederhana dimaknai sebagai “working together” merupakan sebuah strategi yang harus ditempuh dengan tujuan untuk mempermudah, memperingan, dan mempercepat pencapaian tujuan, baik yang dilakukan oleh para individu maupun organisasi dalam mengejar cita-citanya,” jelasnya.
Ditambahkan oleh Dyan, sejak berdiri pada tanggal 22 Desember 1954 sebagai wadah menghimpun para istri dan Warakawuri Dokter Indonesia hingga kini masih terus eksis keberadaannya. Bahkan IIDI telah masuk menjadi anggota KOWANI di Jakarta, anggota BKOW dan GOW di daerah.
“Dengan terselenggaranya peringatan HUT IIDI ke 69 Tahun 2023. Harapannya, dapat mengenalkan Visi, Misi dan Program Kerja IIDI dan mengajak Organisasi perempuan lainnya untuk bekerjasama, khususnya mempersiapkan generasi muda Indonesia serta kajian-kajian bersama lainnya,” pungkasnya.
HUT IIDI ditutup dengan pagelaran Fashion Show. Menampilkan Busana yang diperagakan oleh anggota IIDI Cabang Surabaya, 15 busana kreasi anggota Persana (Perkumpulan Pengusaha Busana Jawa Timur).
Desainer yang mensupport acara ini antara lain, Dizza by Soesi Soekotjo, Annaqqu by Noorlaily Fitdiarini, Dameria Ambuwaru by Dameria Ambuwaru, Era Krisna by Erawardhani Krisnayanti, dan Rasyida Alam by Shanty Tuakiya. (M9)
Komentar