Detiknews.id Surabaya – Proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2024 dibahas oleh Kementerian Keuangan Jawa Timur. Ekonomi global tumbuh 3 persen, sedangkan Ekonomi Indonesia tumbuh 5,2 persen. Kegiatan berada di Aula Majapahit GKN Surabaya I, Jalan Indrapura Nomor 5 Surabaya.
APBN atau disebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran.
Menghadirkan, Wildan, Kepala Bagian Umum Kanwil DJKN Jawa Timur, Heru Susilo, Kepala Bidaan Kehumasan Kanwil DJP Jatum 2 BPK Hadiningrat, dan Bakhroni, Kepala Bidang Fasilitas sekaligus Kepabeanan Kanwil DJBC Jawa Timur 2.
Dalam sambutan pembukaan, Taukhid, S.E., M.Sc.IB., M.B.A., Kepala Kanwil DJPB Jatim, memberikan gambaran mengenai Proyeksi Perekonomian Tahun 2024. Menurutnya, proyeksi perekonomian global pada tahun tersebut diperkirakan membaik, dengan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,0 persen. Negara-negara berkembang di Asia juga diproyeksikan tumbuh sebesar 5,0 persen.
Perekonomian Indonesia sendiri diperkirakan mampu tumbuh sebesar 5,2 persen, dengan fokus pada penurunan tingkat kemiskinan, pengangguran terbuka, perbaikan rasio Gini, indeks pembangunan manusia, nilai tukar petani (NTP), dan nilai tukar nelayan.
“Dalam menyongsong APBN 2024, fokus kebijakan belanja negara ditujukan untuk menghasilkan output/outcome yang optimal dalam menstimulasi dan meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat. Melalui percepatan transformasi ekonomi, tujuan utama adalah penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, pengendalian inflasi, dan peningkatan investasi,” ungkap Taukhid.
Penguatan spending better menjadi landasan kebijakan, dengan mendorong efisiensi kebutuhan dasar, fokus pada prioritas pembangunan, dan berorientasi pada hasil.
“Upaya mendorong subsidi tepat sasaran dan efektivitas program perlinsos menjadi bagian integral dalam mencapai tujuan ini, dengan peningkatan akurasi data, perbaikan mekanisme penyaluran, dan sinergi program sebagai langkah strategis,” kata Taukhid.
Selain itu, terdapat komitmen kuat untuk menguatkan sinergi dan harmonisasi kebijakan pusat dan daerah. Implementasi kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal regional diharapkan dapat membawa dampak positif dalam pemerataan pembangunan, penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan pengurangan kesenjangan baik antar-golongan maupun antar-daerah.
“Bersama Anda Membangun Dan Meningkatkan,” ungkap Taukhid, mengakhiri sambutannya.
Acara ini memberikan gambaran komprehensif tentang langkah-langkah ekonomi yang akan diambil di tahun mendatang, dengan harapan besar tersemat dalam kerjasama bersama untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat. ( M9 )
Komentar