Detiknews.id Ciamis – BKKBN telah sukses berkolaborasi dengan TNI AD dalam pelaksanaan kegiatan Pelayanan KB Nusantara Tahun 2023 sehingga Kegiatan yang dilaksanakan di berbagai Fasilitas Kesehatan milik TNI AD mencapai target Nasional 114,06%.
Acara Puncak Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia Tahun 2023 dengan tema “Kolaborasi Pelayanan KB Nusantara dalam Percepatan Penurunan Stunting digelar di Lapangan Rajawali, Kota Cimahi, Senin (23/10/23).
Pada kegiatan tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M., berkesempatan mendapatkan dua Penghargaan dan Apresiasi dari Kepala BKKBN, Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) yaitu sebagai Pemenang kedua dalam Penghargaan atas capaian Hasil Pelayanan Kontrasepsi Modern Tercepat dan melebihi target dengan Persentase Tertinggi berdasarkan data SIGA. Penghargaan kedua adalah Apresiasi untuk 10 Provinsi dengan capaian persentase tertinggi sampai dengan batas waktu Pekan Pelayanan KB.
Pada acara tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM., berkesempatan mendapatkan dua Penghargaan dan Apresiasi dari Kepala BKKBN, Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) yaitu sebagai Pemenang kedua dalam Penghargaan atas capaian Hasil Pelayanan Kontrasepsi Modern Tercepat dan melebihi target dengan Persentase Tertinggi berdasarkan data SIGA 2023.
Penghargaan kedua adalah Apresiasi untuk 10 Provinsi dengan capaian persentase tertinggi sampai dengan batas waktu Pekan Pelayanan KB.
Maria Ernawati sangat mengapresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat pada Pelayanan Hari Kontrasepsi Sedunia 2023 sehingga Jatim dapat melebih target. Maria mengucapkan rasa terima kasih kepada Pangdam V Brawijaya, Bupati dan Walikota, Bidan, Fasilitas Kesehatan, Penyuluh KB di Jawa Timur karena dapat mengemban amanah yang luar biasa untuk menyelesaikan target-target yang diberikan.
Berbagai upaya dan strateginya adalah adanya dukungan, kekompakan serta target yang jelas kepada para mitra dan para tenaga lini lapangan.
Kepala BKKBN Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) mengatakan bahwa pelayanan KB momentum ini merupakan bukti nyata bahwa masalah stunting tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak saja, tetapi memerlukan kerja sama semua elemen masyarakat.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga di Hari Kontrasepsi Sedunia ini bisa menjadi contoh best practice kita bergotong-royong berkolaborasi antara BKKBN, TNI, masyarakat, dan juga para kader,” ucap dokter Hasto.
Melalui program ini, kita dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya perencanaan keluarga melalui penjarangan atau pembatasan kelahiran melalui kontrasepsi. Dengan begitu, kita dapat menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat dan cerdas, katanya dalam acara yang dihadiri sekitar 1000 orang tersebut.
Upaya penurunan prevalensi stunting merupakan langka penting dalam mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.
“Upaya kita bersama dalam penurunan stunting ini adalah Langkah penting dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia di Tahun 2045,“ tandas Hasto.
Hasto juga menjelaskan terdapat 4,8 juta ibu hamil per tahun di Indonesia. Dari jumlah itu, 20 persen atau sekitar 1,2 juta diantaranya berdampak stunting baru.
“Oleh karena itu, apabila kita tidak bersama-sama melakukan pencegahan maka stunting yang lama teratasi, stunting yang baru lahir Kembali,“ ujar Hasto.
Hasto mengapresiasi jajaran TNI AD atas tercapainya target 1,5 juta pelayanan KB hasil kolaborasi antara fasilitas pelayanan Kesehatan TNI AD dan BKKBN provinsi di seluruh Indonesia. Tercatat dalam kolaborasi Pekan Pelayanan KB mencapai 1,6 juta akseptor.
Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat Mayor Jenderal TNI dr. Sukirman, Sp.KK mengatakan kemampuan untuk merencanakan kehamilan termasuk memilih kontrasepsi juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan bagi Perempuan.
Disisi lain, kasih sayang dan kebutuhan finansial untuk anak bisa dipenuhi secara optimal.
“Saya berharap masyarakat di semua lini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga dengan berbagai pilihan metode kontrasepsi yang ada,“ terang Sukirman.
Di rangkaian acara yang sama, Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ny. Rachma Setyaningsih Dudung Abdurachman melakukan kunjungan ke Posyandu BKB Mawar 1 Yon Armed 4/Parahyangan.
Selain meninjau kegiatan di Posyandu, dirinya juga memberikan pembinaan bagi para kader serta peserta ibu-anak yang hadir.
Guna menyokong suksesnya perencanaan keluarga, Ny. Rachma secara serentak di lingkungan TNI AD, ASN, dan keluarganya, mendeklarasikan Gerakan ASI Eksklusif.
“Saya menghimbau kepada seluruh TNI AD bersama-sama mendukung dan menjadi role model dalam gerakan ASI eksklusif agar menyebar dan menyeluruh dalam lapisan masyarakat, memberikan daya ungkit yang besar dalam mencapai target 14 persen angka stunting yang tinggal beberapa bulan lagi,” ujar Ny. Rachma.
Menurut Ny. Rachma, dengan adanya edukasi dan konseling menyusui untuk ibu hamil, memungkinkan mereka untuk lebih siap menyusui sesegera mungkin setelah lahir.
“Kita menyadari bahwa setiap ibu memerlukan lingkungan yang positif, agar mampu memberikan inisiasi menyusui dini, menyusui eksklusif, dan melanjutkan menyusui hingga 2 tahun,” tambahnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd melaporkan bahwa untuk pekan Pelayanan KB serentak yang dilaksanakan dari tgl 26 September s.d 9 Oktober 2023, berhasil melayani jumlah sasaran sebesar hampir 1.693.520 akseptor, dengan target 1.484.747 akseptor atau dengan capaian sebesar 114,06 %.
“Dari 33 Provinsi, sebanyak 25 Provinsi berhasil mencapai target diatas 100 %. Hal tersebut, tentu berkat dukungan semua pihak khususnya jajaran TNI AD dan Mitra Kerja lainnya, serta pemerintah daerah. Oleh karena itu, pada puncak peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia hari ini, akan diberikan penghargaan kepada para pihak yang dengan kriteria tertentu, akan diberikan penghargaan,” imbuh Teguh.
Untuk Jawa Timur, target yang dicapai sampai dengan 11 Oktober 2023 adalah sebesar 132,93% dengan total pelayanan sebanyak 279.155. Pelayanan KB Non-MKJP mencapai 207.733 akseptor, Pelayanan KB MKJP sebanyak 29.976 akseptor dan pelayanan KB Pasca Persalinan sebanyak 41.446 akseptor.(D1)
Komentar