Detiknews.id Surabaya – Taiwan merupakan garis depan demokrasi untuk melawan otoritarianisme, dan juga merupakan pemain penting dalam membangun rantai industri demokratis global. Hal ini disampaikan oleh Isaac C. Chiu, Director General Taipei Economic and Trade Office (Teto) in Surabaya. Menggelar Hari Nasional Republic of China (Taiwan) ke-112 di Hotel JW Marriott Surabaya.
Dihadiri sekitar 400 orang dari berbagai kalangan di Jawa Timur, Bali, Sulawesi, dan masyarakat overseas compatriots. Ucapan selamat kepada Republic of China (Taiwan) atas perdamaian dan kemakmuran, ketahanan dan keberlanjutannya.
Hadir juga Dr. H. Emil Elestianto Dardak, Pelaksana Tugas Gubernur Provinsi Jawa Timur, Walikota Makassar Ir. H. Mohammad Ramdhan Pomanto, dan Kepala BP3MI Jawa Timur Titis Tri Wulandari, S.Psi., M.M
Data Pemerintah Provinsi Jawa Timur, terdapat 120 pabrik/perusahaan Taiwan di Jawa Timur. Taiwan International Ports Corporation beserta 3 perusahaan pelayaran besar yakni Evergreen, Yang Ming dan Wan Hai ini juga menempatkan perwakilannya di Pelabuhan Surabaya.
Director General Isaac C. Chiu menyampaikan pidato yang menguraikan upaya dan pencapaian Taiwan selama setahun terakhir dan mengatakan bahwa Taiwan terletak di posisi penting di kawasan Indo-Pasifik dan rangkaian pulau pertama di Pasifik Barat.
“Taiwan merupakan garis depan demokrasi untuk melawan otoritarianisme, dan juga merupakan pemain penting dalam membangun rantai industri demokratis global,” tuturnya.
Lanjutnya, daya saing Taiwan menempati peringkat ke-6 di dunia, dan kebebasan ekonominya menempati peringkat ke-4 di dunia. Sejumlah 92 persen chip kelas atas di dunia diproduksi di Taiwan.
“Perusahaan TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company Limited) juga telah meluncurkan penelitian dan pengembangan chip 2 nanometer tercanggih di dunia di Taiwan,” terangnya.
Teknologi pintar dan industri IC Taiwan, menempati posisi kunci di dunia. Menghadapi situasi baru pasca pandemi, Taiwan berperan penting dan terus menyampaikan rantai kebaikan kepada dunia. Secara aktif menerapkan New Southbound Policy, dan membangun kemitraan yang berorientasi pada rakyat.
Masih dengan Director General Isaac C. Chiu menekankan bahwa Taiwan dan Indonesia telah memiliki hubungan bilateral yang sangat erat sejak lama. Volume perdagangan bilateral meningkat dari US$7 miliar pada tahun 2016 menjadi US$13,1 miliar pada tahun 2022, dan pertukaran sumber daya manusia semakin sering terjadi.
“Ada lebih dari 350.000 Warga Negara Indonesia yang tinggal di Taiwan, termasuk diantaranya 17.000 pelajar, dan 30.000 orang yang menikah dengan orang Taiwan dan menjadi penduduk baru Taiwan,” ungkapnya.
Wakil Gubernur Jawa Timur, menuturkan, Dr. H. Emil Elestianto Dardak dalam sambutannya merespons pandangan Director General Isaac C. Chiu bahwa hubungan bilateral Taiwan dan Jawa Timur akan terus diperdalam di berbagai bidang.
“Hal ini sangat dirasakan oleh puluhan dosen UNAIR Surabaya dan ITS Surabaya, yang hadir dalam acara ini, yang sebelumnya pernah belajar di Taiwan. Setelah meraih gelar profesor di bidang teknologi, kesehatan, dan ilmu sosial, mereka kembali ke kampung halamannya di Jawa Timur menjabat sebagai dosen Universitas dan sebagai Wakil Rektor di beberapa Universitas,” ungkapnya.
Menurut Emil, Komunitas Alumni Taiwan di Jawa Timur dengan mempertemukan ratusan pelajar berbakat Indonesia, selain memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih Taiwan, juga berfungsi sebagai jembatan pertukaran budaya antara Taiwan dan Indonesia.
“Dengan kegiatan ini, memberikan efek khusus diplomasi publik dan menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia sehingga membuat semakin banyak orang Indonesia melihat dan memahami Taiwan, juga membuat semakin banyak masyarakat Taiwan mencintai Indonesia,” paparnya.
“Harapannya di masa mendatang, hubungan Taiwan dan Indonesia bagian Timur semakin erat. Ke depannya, Taiwan akan terus memperkuat kerja sama dan pembangunan bersama dengan kawasan Indonesia Timur, dan menjadi mitra yang sangat diperlukan bagi satu sama lain untuk mencapai kemajuan bersama,” tandasnya.
Kegiatan dilanjutkan, pemotongan kue oleh Director General Isaac C. Chiu berukuran satu meter persegi yang berhiaskan bendera Republic of China bersama dengan para tamu, sehingga para tamu dapat membawa pulang kue tersebut untuk berbagi kegembiraan Hari Nasional Taiwan dengan keluarga mereka. Selain itu, bersama-sama mendoakan Republic of China (Taiwan) dan Indonesia, sejahtera, maju, dan persahabatan kedua negara abadi selalu. (M9)
Komentar