Program PKBR Cegah Nikah Dini, BKKBN Jatim Cetak Keluarga Berkualitas

Detiknews.id Nganjuk – Sosialisasi dan Pembinaan Penyiapan Hidup Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR) digelar oleh Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur. Kegiatan melalui Bhakti Kader di kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk.

Pak Teguh, panggilan akrab Kaper BKKBN Jawa Timur, pada kesempatan ini menjelaskan bahwa BKKBN dalam mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera melalui beberapa upaya.

“Upaya tersebut dilakukan melalui, Pendewasaan Usia Perkawinan, Pengaturan Kelahiran, Pembinaan Ketahanan Keluarga, dan Peningkatan Kesejahteraan Keluarga,” ungkapnya.

“Program KB memiliki manfaat yang besar terhadap kesejahteraan keluarga, KIA, kualitas SDM, pengendalian penduduk, ekonomi, dan ketahanan masyarakat. Program KB bukan hanya program bagi orang tua saja, akan tetapi juga program bagi adik-adik remaja juga, selain mengenai Alat Kontrasepsi, Program Bangga Kencana juga memiliki program untuk merencanakan terwujudnya keluarga yang sejahtera dimana itu dimulai dari remaja,” tambahnya.

Pak Teguh juga menjelaskan usia ideal untuk menikah adalah 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. Dan saat ini banyak tantangan yang tidak mudah untuk dihadapi, antara lain kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, pornografi, sex bebas, pernikahan dini dan lain-lain.

“Di Provinsi Jawa Timur Presentase Pernikahan di Usia Muda Masih Cukup Tinggi berdasarkan data statistik rutin kami Per Agustus 2020 kasus Pernikahan di Bawah usia 20 tahun ada di angka 22.423 pernikahan usia muda dari total pernikahan sebanyak 173.252 atau di angka 12,94 persen,” ungkapnya.

“Di Kabupaten Nganjuk Presentase Pernikahan di Usia Muda saat ini meskipun sudah ada di angka di angka 7,69 persen atau sudah di bawah rata-rata pernikahan usia muda di Provinsi, tambahnya.

Terkait Insan GenRe, pak Teguh menjelaskan bahwa remaja harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang program Generasi Berencana, mereka akan memiliki kesiapan yang lebih baik dalam menata masa depannya, termasuk kesiapan kehidupan berkeluarga.

“Untuk mendapatkan program GenRe, adik-adik bisa bergabung di kelompok remaja yang memiliki kegiatan PIK Remaja, Saka Kencana Pramuka yang dibina oleh OPD KB,” ungkapnya.

“Peran BKKBN Provinsi Jawa Timur untuk mengurangi angka Pernikahan di Usia Muda diantaranya adalah Sosialisasi PKBR (Pro PN), Dibentuknya Kelompok PIK R (sasaran Remaja 10-24 belum menikah ) dan Kelompok BKR (sasaran keluarga yang memiliki remaja 10-24 belum menikah), Pemilihan Duta GenRe, Saka Kencana, Terbentuknya wadah Insan Genre (atau Forum Genre di tingkat nasional).

Hadir dalam acara, Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Provinsi Jawa Timur, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., didampingi Pejabat Fungsional Koordinator bidang KS-PK, Dra. Suhartuti, M.M., Bupati Nganjuk, H. Novi Rahman Hidhayat, S.Sos., M.M., Ketua TP PKK Kabupaten Nganjuk, Yuni Sophia, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Nganjuk, Dra. Widyasti Sidhartini, M.Si., Camat Jatikalen, Johansyah Setiawan, S.E., Kepala Desa Perning, Sahari, para Kader BKR, dan para remaja serta tamu undangan lainnya. (M9)

Komentar

Berita Terkait