Detiknews.id Surabaya – Kapolda Jatim Irjen Pol Dr. Mohammad Fadil Imran,M.Si didampingi Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko hadir dalam rangka penandatanganan Deklarasi Damai ‘Wani Jogo Suroboyo’, di Gedung Balai Kota Surabaya. Penandatanganan Deklarasi Damai ini juga dihadiri Forkopimda Surabaya dan 1000 warga kota surabaya dari berbagai kelompok dengan menggunakan zoom meeting.
Dalam arahannya, Kapolda Jawa Timur menyampaikan kepada para pendemo yang akan berlangsung pada hari ini. Mempersilahkan menyalurkan aspirasinya di muka umum, namun dengan catatan.
“Harus melakukan aksi unjuk rasa dengan tertib dan damai sesuai dengan apa yang menjadi tuntutan, dengan Deklarasi Damai merupakan bentuk sinergitas TNI Polri dan Forkopimda Jatim,” jelasnya.
Kapolda menghimbau, jangan sampai dalam aksi unjuk rasa hari ini mengajak anak anak yang sebenarnya tidak mengerti apa yang menjadi tuntutan. Selain itu, jangan mengajak anak anak untuk melakukan tindakan anarkisme.
Kami Polri, TNI dan Pemerintah siap mengamankan aksi unjuk rasa hari ini. Jika ada yang melakukan tindakan anarkis, rusuh, membakar fasilitas umum. Maka kami sebagai aparat penegak hukum akan melakukan tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku.
“Silahkan menyuarakan aspirasi, kami Polri tidak melarang itu. Karena hal itu adalah hak semua warga Negara. Namun dengan catatan, jangan sampai bertindak anarkisme, tidak ada ruang dan tempat bagi pelaku anarkis. Jika hal itu dilalukan, kami akan bertindak tegas sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” kata Kapolda Jatim, saat menghadiri deklarasi wani jogo suroboyo, Selasa (20/10/2020).
“Saya juga berharap, jangan mengajak anak anak untuk ikut dalam aksi unjuk rasa, yang sebenarnya mereka tidak tau maksud dan tujuannya. Negara ini tidak boleh kalah dengan pelaku anarkisme. Hanya orang tidak waras yang mengajak anak kecil untuk demo,” lanjut Kapolda.
Selain itu, Kapolda Jawa Timur juga berpesan kepada seluruh orang tua di Surabaya. Untuk menjaga anak anaknya, dan masyarakat surabaya silahkan menjaga kampung kampungnya. Karena kami disini, Polri, TNI dan Pemerintah yang akan menjaga para pendemo.
“Saya bangga menjadi warga Surabaya, saya tidak mau Kota Surabaya dirusak, kita jaga bersama agar situasi kota surabaya. Aman, tertib dan damai. Selain itu, penyebaran Covid-19 di Jatim ini sudah menurun, jadi jangan sampai berkerumun yang nantinya bisa menjadi klaster baru. Mari kita jaga bersama sama kota ini, agar pandemi Covid-19, bisa segera usai dan kembali hidup normal,” tutup Kapolda. (M9)
Komentar