Melawi,detiknews.id-Aktifitas pembelajaran di Kabupaten Melawi (KSB) masih dilakukan secara daring atau online, termasuk untuk sekolah jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Untuk aktifitas pembelajaran tatap muka harus memenuhi beberapa syarat yang telah ditetapkan,” kata Joko Wahyono, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Melawi, saat dikonfirmasi media ini, kemarin.
Pada dasarnya semua sekolah telah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah yang sesuai dengan SKB 4 Menteri tentang pembelajaran dimasa pandemi Covid-19.
Dan jika akan dilaksanakan maka harus atas permintaan orangtua yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai, dan jika orangtua tidak setuju maka anak tersebut tidak dipaksa untuk tatap muka ke sekolah tetapi tetap belajar dari rumah dengan media daring.
Dikesempatan itu Joko mengakui jika terjadi salah persepsi dengan syarat pembelajaran tatap muka, dimana wali murid beranggapan bahwa sekolah ingin melaksanakan pembelajaran tatap muka, lantaran meminta untuk menandatangani surat pernyataan mendukung pembelajaran secara tatap muka.
“Meskipun surat itu ditanda tangani, namun tidak serta merta langsung ada aktifitas belajar secara tatap muka,” tandasnya.
Masih keterangan Joko, pihak sekolah sepertinya ingin mempersiapkan syarat secara menyeluruh, termasuk menyiapkan surat pernyataan tanda mendukung atau menyetujui anaknya ikut pembelajaran tatap muka.
“Saya melihat penyampaian kepada wali murid yang tidak lengkap, sehingga muncul protes dan keberatan dengan surat pernyataan tersebut, tetapi ada juga beberapa sekolah yang sudah mendapatkan surat pernyataan, lantaran disampaikan secara terbuka dalam rapat bersama wali murid,” ungkapnya.
Khusus untuk sekolah dasar, Joko memastikan tetap mengacu pada regulasi secara nasional, dimana paling cepat bisa beraktifitas secara tatap muka pada September 2020 mendatang, itu juga harus dalam status zona hijau.
“Selama belum status zona hijau, tidak ada aktifitas pembelajaran secara tatap muka,” timpalnya.
Joko juga menyampaikan jika Dikbud dalam beberapa hari ini terus melakukan peninjauan satuan pendidikan.
Hal itu untuk memastikan bahwa fasilitas pendukung protokol kesehatan sudah tersedia, baik itu termogun dengan jumlah bisa dipergunakan oleh semua murid, tempat cuci tangan yang representatif termasuk jumlahnya dan tersedia masker yang akan diberikan kepada siswa.
“Jika saat datang untuk mengikuti aktifitas belajar secara tatap muka dan jangan sampai lupa maskernya. “Kami sedang memastikan bahwa semua satuan pendidikan siap menghadapi sistem pembelajaran secara tatap muka,” katanya.
Komentar