DetikNews.id, Sulawesi Selatan – Tanaman Palma Sagu dengan nama ilmiahnya Metroxylon sp merupakan makanan yang identik dikonsumsi masyarakat Indonesia bagian Timur. Saat ini khususnya Desa Takkalala, Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, kaya akan pohon sagu.
Namun ketimbang padi, penelitian menunjukkan bahwa pati sagu telah menjadi makanan utama masyarakat di Luwu Raya.
Hal ini disampaikan Netha, Ketua Tim Balitpalma pusat, didampingi tim penelitian sari pati sagu yakni, Alfred dan Muh Nur melalui Kepala BPP Malangke Barat, Ambotang, SP pada media ini, Sabtu 2 Oktober 2021 bahwa, sudah tiga hari Tim Balitpalma berada di Kecamatan Malangke, Desa Takkalala untuk meneliti sari pati sagu.
“Ternyata kandungan sari pati sagu yang dari Kecamatan Malangke Luwu Utara (Lutra) yang sudah diteliti sagu di Indonesia, dan hasil penelitian tim balitpalma tersebut, yang paling tertinggi sari patinya adalah di Kabupaten Lutra yang berjuluk Bumi Lamaranginang, khususnya di Desa Takkalala Kecamatan Malangke,” sebut Netha didampingi Alfred dan Muh Nur.
Untuk di Desa Takkalala rata-rata kandungan sari patinya tinggi 750-950 kilogram perpohonnya.
“Jadi tinggal menunggu tim selanjutnya untuk sertifikasi bibit sagu, dan semoga Kabupaten Luwu Utara bisa tembus Sertifikasi Tingkat Nasional,” kata ibu Netha, seraya menambahkan ada sekitar 340 hektare lahan sagu di Malangke.
Sekedar diketahui bahwa, komitmen dan dukungan Pemerintah Daerah Luwu Utara untuk mengangkat sagu sebagai komoditi andalan melalui peningkatan pendapatan petani kebun sagu dan semua stakeholder terkait sangat dibutuhkan. (yustus)
Komentar