Detiknews.id Madiun – Dalam rangka Penanganan Covid-19 di Madiun dan membahas soal masalah dan penanganan covid-19 di masing-masing daerah. Rapat Koordinasi analisa evaluasi digelar Forkopimda Jatim dengan sejumlah Forkopimda Kota dan Kabupaten jajaran Jatim secara virtual. Rakor ini berlangsung di salah satu hotel daerah Madiun.
Forkopimda Provinsi Jawa Timur, diantaranya ada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, serta Sekdaprov Jatim, Pejabat Utama Polda Jatim, dan Pejabat Utama Kodam V/Brawijaya serta stake holder. Rakor Anev juga diikuti dari Kabupaten seluruh Madura, yakni Sampang, Pamekasan, Sumenep, Bangkalan, selain itu juga ada kabupaten Ngawi, dan Bondowoso.
Pangdam V/Brawijaya mengatakan, dalam Rakor ini secara langsung dipimpin oleh Forkopimda Jatim, dan di ikuti oleh kepala daerah secara virtual. Namun tidak semua kepala daerah mengikuti Rakor ini, melainkan hanya kepala daerah yang cenderung ada peningkatan kasus covid-19, khususnya terkait penambahan kasus harian dan meninggal dunia.
“Memang untuk Jawa Timur masih fokus terhadap Bangkalan, setelah 11 hari atau 12 hari, lonjakan kasus mulai tanggal 5 sampai sekarang tanggal 17 ini masih belum ada penurunan untuk Bangkalan. Kita tadi rapat koordinasi agar kasus Bangkalan tidak menimpa ke daerah-daerah lain,” papar Mayjend TNI Suharyanto, usai Rakor.
Lanjut Pangdam, Langkah-langkahnya adalah peningkatan BOR (Bed Ocupancy Ratio), kemudian penyekatan, vaksinasi nasional, dan penegakan protokol kesehatan. Ini pun harus terus digelorakan kepada masyarakat kita, dan khususnya mewaspadai terkait dengan adanya libur panjang.
“Makanya Forkopimda tingkat provinsi keliling terus, kita memberikan semangat kepada para Bupati /Walikota, Kapolres, dan Dandim, untuk terus bekerja menjaga wilayahnya terkait dengan peningkatan kasus covid-19 ini,” jelasnya.
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menambahkan, langkah – langkah penanganan covid-19 yang pertama adalah update dan singkronisasi data, terkait sebaran covid-19 yang nantinya dijadikan dasar untuk analisa dan evaluasi pelaksanaan PPKM Mikro.
Dengan melaksanakan 3T secara Konsisten. Cek Ketersediaan BOR Isolasi, dan BOR ICU. Laksanakan vaksinasi massal sesuai arahan Presiden. Mengoptimalkan pelaksanaan operasi yustisi. Melaksanakan kegiatan Covid Hunter secara konsisten.
“Pelaksanaan press rilis dengan melibatkan tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang berasal dari daerah masuk zona merah, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penerapan protokol kesehatan,” papar Kapolda Jatim saat Rakor.
Selain itu, Kapolda Jatim juga memberikan arahan untuk melaksanakan penyekatan pada daerah yang masuk zona merah, dengan mengambil tindakan tegas, pengetatan pengawasan untuk mencegah penyebaran covid-19.
“Pelaksanaan analisa evaluasi secara rutin dengan menindaklanjuti hasil anev di tingkat provinsi sebagai acuan dalam pelaksanaan penanganan covid-19, harapan kedepan agar masyarakat disiplin dalam penerapan 5M (mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, memakai masker dan membatasi mobilitas) dan mau mengikuti program 3T (Testing, Tracing dan Tratment) sehingga angka covid dapat ditekan dan ekonomi kembali bangkit” pungkas Irjen Pol Nico Afinta. (M9)
Komentar