Detiknews.id Surabaya – Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) yang berkantor di Jalan Kertajaya Indah Timur (Ruko Mega Galaxy) Surabaya, Jawa Timur. Berkembang dengan banyaknya support dari tokoh besar dan pakar berkualitas dibidangnya. Salah satunya dengan dukungan Erles Rareral SH. MH. Pengacara kondang dari Jakarta, anjangsana ke KJJT Surabaya, siap untuk menjadi kuasa hukum KKJT.
Siapa yang tidak mengenal Erles Rareral SH. MH adalah Pengacara kondang yang piawai dalam menangani masalah hukum.
Kedatanganya di kantor KJJT, Erles disambut hangat oleh para anggota komunitas jurnalis dari berbagai kota seperti Sidoarjo, Sampang, Sumenep, Probolinggo dan Sidoarjo yang pada saat itu sedang mengikuti pendidikan jurnalistik oleh Darmantoko wartawan senior surabaya post dulu.
Erles, dihadapan para jurnalis juga memberi semangat dan sebuah pengetahuan agar serius menjaga marwah jurnalis seperti layaknya profesi dirinya sebagai pengacara. Kalau menjadi jurnalis, jadilah jurnalis yang jujur, handal dan dapat dipercaya. Jangan menambahkan di dalam berita yang tidak sesuai dengan fakta
“Buatlah berita untuk disajikan kepada masyarakat luas yang benar dan fakta, jagalah marwah wartawan/jurnalis layak-nya saya menjaga marwah saya sebagai pengacara,” serunya dihadapan peserta pendidikan jurnalistik KJJT.
Masih kata pengacara kondang, kalau memang ada bukti dan data-data langsung hantam dengan karya tulis. Saya mendukung, jika karya tulis itu memang fakta.
“Saya yang akan dibelakang anda,” ujar Erles Rareral yang siap menjadi kuasa hukum Komunitas Jurnalis Jawa Timur.
Ditambahkan, Noor Arif Koeswandi mantan redaktur Memorandum yang saat ini memegang media Harian Dis’way. Menuturkan bahwa sejarah wartawan ini sebenarnya buruh atau kuli.
“Dari cerita nyata dan fakta jaman dahulu wartawan adalah seorang pesuruh, sebagai pencari informasi bagi seorang juragan. Memberikan informasi yang benar ke juragan. Sang juragan tidak perlu repot untuk mendapatkan informasi kesana-kemari. Karena sudah dapat dari sang buruh atau kuli yang sekarang punya sebutan kuli tinta atau Wartawan,” terang Noor Arif yang juga orang penting di KJJT.
Ketua KJJT Ade merasakan sangat terhormat atas kedatangan Erles Rareral dikantor pusat KJJT Surabaya Jawa Timur.
Ade juga menjelaskan, didepan peserta pendidikan jurnalistik. Bahwa Erles adalah seorang pengacara kondang dari ibukota.
“Beliau sudah mengenal lama dengan saya, bahkan seperti abang saya sendiri. Rekan – rekan sangatlah bangga bahwa di KJJT banyak orang-orang hebat yang peduli kepada kita sebagai generasi penerus yang berprofesi wartawan,” tuturnya melalui WhatsApp. Minggu (20/12/2020).
Menurut Ade, KJJT adalah wadah jurnalis untuk belajar. KJJT hanya sebagai fasilitas untuk rekan-rekan jurnalis agar mendapat ilmu dari wartawan senior-senior yang kita anggap sebagai dosen KJJT atau guru pembimbing para wartawan.
“Selanjut nya terserah rekan-rekan itu sendiri. Orang yang punya masa depan pastinya selalu ingin belajar dan merasa harus banyak belajar, begitu juga sebaliknya yang tidak ingin belajar,” tutup Ade. (M9)
Komentar