Detiknews.id Surabaya – Dalam rangka peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di gedung DBL Jatim Surabaya. Menghadirkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto serta Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr. Nico Afinta, didampingi Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim serta Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko. Kegiatan ini juga di ikuti oleh anak-anak disabilitas, seperti di UPT Kabupaten Malang dan Pasuruan.
Kegiatan ini berlangsung secara virtual, dan di ikuti oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari berbagai daerah di Jawa Timur. Dalam peringatan HKSN melawan Covid-19 tersebut, kehadiran Forkopimda Jatim disambut oleh sholawat dari anak-anak disabilitas, dan Forkopimda memberikan santunan kepada anak yatim.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Sosial Jatim, Dr. Alwi M Hum, menyampaikan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjadi gerak dasar, guna memudahkan dan memperlancar penyelenggaraan Kesetiakawanan sosial, secara terkoordinasi, sinergis, terencana, terarah, dan berkelanjutan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk tata penghidupan dan kehidupan masyarakat, yang dilandasi oleh kesetiakawanan Sosial, terciptanya kondisi yang menjamin kesetiakawanan, yang mampu menjadi pilar-pilar dasar dalam mewujudkan Indonesia sejahtera,” Jelas Alwi.
Ditempat yang sama, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, mengatakan, untuk seluruh pilar-pilar sosial untuk terus membantu sesama. Gubernur juga mengatakan HKSN ini sebetulnya adalah hari bela negara.
“Saya ingin menyampaikan kepada semuanya, bahwa Hari Kesetiakawanan Nasional ini lebih tepatnya adalah nuansanya hari bela negara. HKSN ini kegotong royongan, yang dibangun untuk membangun solidaritas sosial dan Kesetiakawanan sosial.” Tuturnya Gubernur Jatim.
Menurut Khofifah, jika melihat dari sejarahnya, bahwa tanggal 19 Desember belanda datang lagi ke Maguo, Jogja. Tanggal 20 sudah ada penangkapan, Bung Karno, Bung Hatta, dan beberapa para menteri waktu itu di tangkap.
“Jadi ketika Jenderal Sudirman melakukan gerilya disitulah masyarakat tolong menolong, gotong royong, melindungi Jenderal Sudirman. Jadi itu yang menjadi referensi Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional,” ujarnya.
Lanjut Khofifah, oleh karena itu di saat seperti ini saya ingin kembali memanggil memori kita sebagai sebuah bangsa, bahwa solidaritas Kesetiakawanan sosial itu tidak cukup kalo dimaknai sekedar charity.
“Charity adalah bagian dari kesetia kawanan sosial, tapi bahwa proses membangun integritas bangsa itu harus juga di ikuti dengan solidaritas dan kesetiakawanan sosial. Jadi itu sangat dengat dengan bela negara,” tandas Khofifah Indar Parawansa.
Selain itu, Kepala Dinas Provinsi Jawa Timur dan Forkopimda Jawa Timur juga memberikan berbagai penghargaan, untuk pilar-pilar yang berprestasi di bidang sosial, serta dana bantuan, dan pembinaan untuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) berprestasi di tingkat Provinsi Jawa Timur 2020. (M9)
Komentar