PT. Angkasa Pura I Bandara Juanda Beri Makanan Tambahan untuk Ibu Hamil dan Balita

Detiknews.id Sidoarjo – Pandemi Covid-19, PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Juanda Surabaya memberikan bantuan kepada Ibu Hamil dan Balita berupa Makanan Tambahan. Ini bentuk kepedulian Bandara Juanda kepada masyarakat tidak mampu. Masalah gizi sangat penting untuk stabilitas imun, untuk menjaga kesehatan pada ibu hamil dan balita.

Dalam Pelaksanannya, manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Juanda Surabaya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo.

PTS General Manager Bandara Juanda MMA. Indah Preastuty memaparkan, imun yang terjaga menjadi kunci utama untuk membentengi diri kita dari penyakit, salah satunya dapat diupayakan dengan pemenuhan gizi.

Penyerahan Bantuan Makanan Tambahan kepada Ibu Hamil dan Balita / M9

“Bagi ibu hamil, gizi tersebut tidak hanya untuk ibu namun juga janin, sementara pemenuhan gizi bagi balita sangat diperlukan agar masa pertumbuhan dan perkembangannya tidak terganggu,” ujar PTS. General Manager Bandara Juanda MMA. Indah Preastuty, Kamis (1/10).

Indah melanjutkan, program Bina Lingkungan Berkelanjutan yang seharusnya dilakukan dalam bentuk Pelayanan Kesehatan Keliling diubah menjadi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan Balita Bawah Garis Merah (BGM).

“Di situasi pandemi ini, kami menjalankan program kesehatan masyarakat dalam bentuk pemberian makanan tambahan. Sasarannya adalah ibu hamil dan balita yang ada di 16 desa di sekitar area bandara. Jumlah sasaran adalah sebanyak 45 ibu hamil KEK dan 23 balita BGM,” jelas Indah.

Program ini akan dijalankan selama 90 hari atau selama 3 bulan sejak bulan Oktober hingga Desember tahun 2020. Selama periode tersebut, pemberian makanan tambahan dilakukan setiap minggu pertama dan ketiga, sementara konsultasi dan pemantauan dilakukan pada minggu kedua dan keempat setiap bulannya.

Adapun nilai gizi dan jenis makanan tambahan disesuaikan dengan kebutuhan pemenuhan gizi yang diusulkan oleh Puskesmas Kecamatan Sedati yang dalam program ini ditunjuk oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo untuk melaksanakan kegiatan pemberian, penyuluhan, dan pemantauan kepada sasaran PMT.

Selama program berlangsung, Pihak Puskesmas Kecamatan Sedati akan menugaskan petugas gizi, bidan desa, perawat, dan para kader di masing-masing desa untuk melakukan pemantauan dan penyuluhan.

“Sebelumnya, pihak Puskesmas telah memiliki data ibu hamil KEK dan balita BGM. Harapannya, program ini dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Seperti  tercukupinya nilai gizi bagi ibu hamil dan balita sehingga ibu dan bayi yang dilahirkan sehat dan tumbuh kembang balita tidak terganggu,” tutur Indah.

Kepala Puskesmas Kecamatan Sedati, drg. Fauzi Basalamah menyebut bahwa ibu hami dan balita memiliki risiko jika gizi yang diperlukan kurang terpenuhi.

“Kekurangan gizi pada ibu hamil disebabkan oleh asupan makanan selama kehamilan tidak tercukupi untuk kebutuhan dirinya sendiri dan bayinya. Masalah gizi pada ibu hamil dapat berpengaruh pada derajat kesehatan Angka Kematian Ibu (AKI). Indikator kondisi Kurang Energi Kronis (KEK) salah satunya ditandai dengan ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) ibu hamil kurang dari 23,5 cm,” jelas Fauzi.

Salah satu orangtua balita penerima makanan tambahan, Wiwik mengungkapkan pemberian makanan tambahan ini memang tepat terutama di masa pandemi seperti saat ini.

“Kami ucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan karena di masa sulit seperti sekarang ini, bantuan berupa makanan tambahan untuk anak-anak sangat penting untuk pemenuhan gizi dan menjaga imun mereka. Sebagai orangtua, kami juga dimudahkan mengolah bahan lokal dengan adanya variasi menu yang diberikan,” ungkapnya. (M9)

Komentar

Berita Terkait