Jakarta, Detiknews.id
Pedagang pasar loak Jembatan ltem yang berlokasi di Jalan Jatinegara Timur yang biasa dikelola oleh Paguyuban Pedagang Jembatan ltam, berniat melepaskan diri dari Paguyuban.
Pasalnya mereka merasa Paguyuban tidak terbuka dan kurang berpihak kepada pedagang.Bahkan tak pernah mengabarkan saat adanya razia dari Satpol PP.
Berapa pun uang masuk sebagai uang kontribusi dari pedagang tak ada laporan masukan dan pengeluaran.
Paguyuban dianggap membuat aturan sendiri.
Komunikasiyang kurang harmonis pun menjadi pemicu sebagian pedagang untuk mundur dari paguyuban.
Menimbang hal tersebut pedagang mengadakan rapat bersama di sebuah ruko dibilangan Jatinegara, Rabu 23 September 2020.
Dalam melaksanakan rapat pun para pedagang tidak lupa mematuhi aturan Protokol Kesehatan yaitu dengan memakai Masker bersama.
Sekitar kurang lebih 100 pedagang berniat mundur dari paguyuban yang selama ini mereka anggap kurang berpihak dan hubungan komunikasi yang dianggap sudah kurang harmonis.
Kemana arah pengeluaran uang kontribusi selama ini pedagang gak pernah tahu, dan tidak pernah diberitahu.
Menurut keterangan salah seorang pedagang,”Para pedagang berharap uang tersebut juga bisa dimanfaatkan sebagian untuk lingkungan dimana mereka berdagang.
Contohnya untuk kepentingan umum dilingkungan seperti Karang Taruna dan tempat lbadah.
Untuk membantu kebutuhan lingkungan seperti RT dan RW setempat.
Terutama mereka yang bekerja di kebersihan lingkungan yang tiap pagi membersihkan lokasi mereka berdagang.
Hal positif tersebut tak pernah dilakukan oleh paguyuban.”ucap seorang pedagang yang dibenarkan oleh beberapa pedagang saat di temuin dilokasi.
Mereka para pedagang sangat ingin berbuat yang positif terhadap lingkungan dimana mereka berusaha.
Terutama buat Pemuda dan Karang Taruna Lingkungan.
Tidak lupa juga untuk membantu kebutuhan lingkungan RT dan RW juga terhadap tempat lbadah yang ada dilingkungan tersebut.
AS.
Komentar