Detiknews.id Surabaya – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkolaborasi antar lembaga, yaitu Bank Indonesia (BI), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Provinsi Jawa Timur.
OJK menggelar Media Briefing Triwulan III Tahun 2024, dan membentuk Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), berada di Omah Kurasi, Jalan Slamet nomer 31 Ketabang Genteng Kota Surabaya.
OJK bersama lembaga lainnya, bersinergi dalam Penguatan Sinergi Untuk Menjaga Stabilitas dan Momentum Peningkatan Kinerja Ekonomi Jawa Timur. Upaya ini termasuk dalam strategi untuk memperkuat respons kebijakan terkoordinasi serta meningkatkan kewaspadaan dalam memitigasi risiko terhadap perekonomian dan stabilitas sistem keuangan domestik.
Media Breafing Triwulan III 2024, menghadirkan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur (KPw BI Jatim) Erwin Gunawan Hutapea, Direktur OJK Dedy Patria, Kemenkeu bersama Kepala (DJPb Jatim), Didyk Choiroel dan Kepala LPS Bambang Samsul Hidayat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea, mengungkapkan bahwa BI telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di angka 6,25 persen.
“Bank Indonesia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2024 akan berada di kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen, sejalan dengan proyeksi sebelumnya,” tuturnya.
Ekonomi global diprediksi akan tumbuh sebesar 3,2 persen, tantangan yang lebih besar akan dihadapi oleh negara-negara berkembang. Namun, negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, masih menunjukkan ketahanan yang cukup kuat dalam menghadapi perlambatan ekonomi global.
Sementara, Direktur Pengawasan LJK 2 dan Manajemen Strategis OJK Regional 4 Jawa Timur, Dedy Patria, menjelaskan kinerja sektor Jasa Keuangan di Jawa Timur, hingga Juni 2024 pertumbuhan dana pihak ketiga di Jawa Timur mencapai 7,81 persen, dengan pertumbuhan kredit sebesar 5,3 persen.
“Dari sisi permodalan, sektor perbankan juga masih kuat dengan rasio kecukupan modal di angka 29 persen, menunjukkan kondisi yang masih terkendali,” jelas Dedy.
Kepala Kantor Perwakilan LPS II Surabaya, Bambang S. Hidayat, mengungkapkan bahwa hingga akhir Juni 2024, LPS berhasil menjamin 99,94 persen dari total rekening nasabah bank umum di Indonesia. LPS juga terus melakukan evaluasi terhadap dinamika suku bunga simpanan dan kinerja perbankan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.
“Dengan berbagai langkah strategis yang dilakukan oleh BI, OJK, dan LPS, KSSK optimis bahwa perekonomian Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan akan tetap solid meski dihadapkan pada berbagai tantangan global,” ungkapnya.
OJK mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus bersinergi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah. KSSK juga menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi dan koordinasi dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global serta gejolak geopolitik yang terus meningkat. (M9)
Komentar