Ratusan Sembako, Sinergitas Wartawan Pokja Polrestabes Surabaya Berbagi Kasih Ramadhan

Detiknews.id Surabaya – Sinergitas wartawan dan kepolisian sebagai mitra, sangat solid di kepolisian. Seperti Pokja Polrestabes Surabaya bersama Pejabat Utama Polrestabes Surabaya. Bentuk sinergitas dengan berbagi kasih terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19.

Sejumlah 150 sembako hasil iuran anggota pokja dan sumbangan dari sejumlah Pejabat Utama Polrestabes Surabaya dan Polsek jajaran, antara lain Bubutan, Sukolilo, Wiyung, Mulyorejoserta petugas Kamar Jenazah RSU dr Soetomo Surabaya.

“Paket sembako ini kami distribusikan khusus kepada warga kurang mampu dan warga terdampak Covid-19, ” kata Ketua Pokja wartawan Polrestabes Surabaya Falensius Hartayan.

Masih dengan Falensius, Paket sembako ini berisi beras, minyak, gula dan masker. Kita bagikan ke warga yang sudah terdata secara detail, baik dari kepolisian dan kami Pokja Wartawan Polrestabes Surabaya. Paket ini kita bagikan dengan cara jemput bola atau kita antar langsung ke rumah warga, secara door to door.

“Harapannya,  bantuan paket sembako tersebut bisa sedikit membantu meringankan beban warga kurang mampu dan warga terdampak Covid-19 yang saat ini masih mewabah di Surabaya, ” jelasnya.

Ditempat yang sama,  Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho melalui Kasat Resnarkoba AKBP Memo Ardian hadir untuk ikut membagikan paket sembako itu ke rumah warga.

“Ini bentuk kepedulian kami kepasa masyarakat. Selain itu,  ini aksi saling berbagi dan gotong-royong sebagai cermin sinergitas yang kuat antara awak media dan Polri, ” tuturnya. Jum’at (08/05/2020)

Memo menambahkan,  langkah teman-teman wartawan ini kita acungi jempol. Kegiatan positif seperti ini harus terus dilakukan secara berkala. Kita yakin dengan langkah gotong-royong dan peduli sesama ini, kita bisa melewati masa krisis akibat Covid-19.

Subekhan warga Manyartegal, Mulyorejo mengucapkan terima kasih. Dengan adanya bantuan ini sudah meringankan beban kami para warga disini.

“Banyaknya kebutuhan ekonomi, yang menghimpit setisp hari hingga usaha apapun sangat sepi. Sehari, pendapatan bersihnya tak sampai Rp 50 ribu. Padahal ia harus menafkahi sang istri dan ketiga anaknya, ” pungkasnya. (M9)

Komentar

Berita Terkait