Detiknews.id – Pemilu sebentar lagi, dalam rangka pengamanan masyarakat terkait ini Kepolisian Daerah Jawa Timur menggelar simulasi sistem pengaman dalam kota (Sispam Kota) di lapangan Makodam V Brawijaya.
Hadir dalam kegiatan ini Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi, serta masing masing tim sukses kedua calon presiden.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan menjelaskan bahwa simulasi tersebut merupakan wujud kesiapan Polda Jatim dalam menghadapi ancaman keamanan dan memastikan pesta politik di Jawa Timur bisa berlangsung dengan lancar.
“Untuk Pemilu tahun ini semua tahapan kami waspadai karena Pemilu tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Ada tiga pola yang satu pola rawan, rawan 1, dan sangat rawan ya. Di TPS akan ada satu anggota dan dibagi bagi semua yang sesuai dengan daerah mana yang rawan,” terangnya.
Masih dengan Kapolda, pasukan yang tersebut nantinya akan dibagi per koordinator wilayah (korwil). Tanggal 22 Maret kami gelar pasukan secara nasional. Pelaksanaan Pilkada serentak 2018 kemarin, Jatim aman dan mudah-mudahan untuk Pemilu 2019 aman dan lancar,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan jika provinsi Jatim memang diperlukan pengamanan berlapis dan berjenjang termasuk kesiap siagaan masyarakat.
“Jadi kalau ada 130.010 TPS, bisa membayangkan kalau kemudian proses penghitungannya bisa sampai dini hari. Tentu dari seluruh Pemerintah Kabupaten/ Kota terutama juga Pemprov harus mengoordinasikan detail dengan PLN untuk memaatikan tidak ada mati lampu sehingga harus melakukan kesiapsiagaan,” ujarnya.
Lanjut Khofifah, ini juga digabung dengan pemilihan Legislatif. Untuk pengamanan masyarakat tim dari Polda dan TNI bekerja sama. Selain itu juga seluruh partai pengusung harus ikut untuk menjamin keamanan dan kelancaran Pemilu di Jatim,” pungkasnya. Selasa (19/03/2019)
Pada kesempatan yang sama, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi menegaskan pihaknya siap mendukung pengamanan Pemilu dengan menerjunkan 2/3 dari kekuatan polisi yakni 17 ribu. Dengan rincian 14 ribu AD, 2.500 dari AL, dan 1.000 dari AU.
Harapannya, sinergitas stakeholder terkait bisa menjadi pilar dalam pengamanan Jawa Timur. Sehingga tercipta situasi yang aman, tertib, lancar, damai dan kondusif. (M9)
Komentar