LDII Jatim dan Pemprov Gelar 1.000 Dosis Vaksinasi Covid-19, Berbasis Ponpes

Detiknews.id Surabaya – Dalam rangka mendukung program pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam percepatan pemberian Vaksinasi Covid-19. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur, memberikan kepada 1.000 warga yang terdiri dari ulama, siswa pondok pesantren dan masyarakat sekitar pondok. Dengan menggandeng RSUD Husada Prima Surabaya. Kegiatan dilaksanakan di Aula Ponpes Sabilurrosyidin Annur, Gayungan, Surabaya.

Ketua Tim Vaksin RSUD Husada Prima, Endah Budiwati menuturkan, total ada 41 tenaga medis dan administrasi yang meliputi 10 orang tenaga screener, 10 orang tenaga vaksinator, 16 tenaga administrasi, dan 5 orang tenaga logistik termasuk sopir ambulans,” tuturnya.

Selanjutnya, Ketua DPW LDII Jatim, Moch Amrodji Konawi menjelaskan, pendaftaran vaksinasi dilakukan secara daring pada 15 Agustus 2021. Setiap peserta yang mendaftar mendapatkan QR Code, berisikan data pribadi dan jadwal waktu vaksinasi. Ini menghindari penumpukan peserta vaksinasi.

“Dalam 4 jam, jumlah pendaftar sudah mencapai di atas 1.500 orang sehingga kami harus menutup pendaftaran,” terangnya. Sabtu (2/08/2021)

Ribuan warga ikut Vaksinasi inisiasi LDII Jatim / M9

Menurut Amrodji, vaksinasi ini adalah suntikan dosis pertama, dilaksanakan sejak pukul 8 pagi hingga 5 sore dan dibagi dalam 5 sesi, dimana setiap sesi ada 200 peserta.

“Vaksinasi adalah upaya pemerintah yang sangat serius menangani Covid-19. Baik dari pemerintah kota, pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat agar penyebaran Covid-19 ini bisa segera turun selandai-landainya,” ungkapnya.

Tatacara pada hari pelaksanaan vaksinasi, peserta hadir dengan menunjukkan kode QR dari panitia. Setelah dilakukan verifikasi kode, peserta ke tempat tunggu kemudian dilakukan pemeriksaan screening oleh petugas medis. Setelah lolos, peserta melanjutkan ke meja vaksinasi. Pasca vaksinasi, peserta menuju ruang tunggu pencetakan surat keterangan vaksin. Setelah usai bisa meninggalkan lokasi.

Untuk peserta perempuan, disediakan bilik khusus bagi yang menghendaki divaksin di ruang tertutup. Peserta vaksinasi yang datang lebih awal dari jadwal yang tertera dalam kode QR disediakan tempat tunggu khusus. Sehingga tidak bercampur dengan peserta lain yang sedang antri sesuai jadwalnya.

Dalam pelaksanaan Vaksinasi, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa juga memaparkan, vaksinasi berbasis pesantren sebetulnya LDII ini kategorinya assabiqunal awwalun. LDII dipersilahkan jika ingin melanjutkan dengan vaksinasi dosis kedua.

“Ini yang sedang antri baru mau dosis satu. Monggo seumpami LDII akan berkenan masuk pada suntikan dosis kedua. Meskipun pelaksanaannya tiap Sabtu atau Minggu. Apa yang bisa kita maksimalkan pelayanan kepada masyarakat ini akan menjadi baik kalau kita kerjakan bersama,” papar Khofifah.

Untuk peningkatan jumlah penderita Covid, Khofifah menyebutkan bahwa Vaksin bukanlah jaminan terbebas dari Covid.

“Setelah divaksin tidak ada garansi bahwa dia terbebas dari kemungkinan terpapar tapi kondisinya akan lebih baik. Terkait lonjakan secara eksponensial karena sudah vaksin dua kali merasa sudah punya immunity akhirnya lepas masker. Padahal ini ada varian baru dan seterusnya,” ujar Khofifah.

Ketua DPP LDII KH Chriswanto Santoso menambahkan, pemberian vaksinasi sesungguhnya adalah suatu ikhtiar.

“Vaksin ini adalah salah satu pokok. Dengan vaksin kita bukan berarti bebas dari Covid, akan tetapi resikonya akan jauh lebih rendah,” pungkasnya. (M9)

Komentar

Berita Terkait