Detiknews.id – Kekhawatiran terkait bangkitnya Orde Baru (Orba) dirasakan oleh Jaringan Alumni Kampus Muhammadiyah (Jakmuh). Banyaknya poster dengan wajah Presiden ke-2, Soeharto dan tagline “Piye Kabare, Penak Jamanku To?” membuat milenial saat ini berfikir bahwa dulu ada pemerintahan yang lebih baik dibandingkan saat ini.
“Padahal, faktanya tidak seperti itu,” terang Ketua Pelaksana Kegiatan “Diskusi Publik dan Deklarasi Bahaya Laten Orde Baru (Orba), Agus Riyanto kepada wartawan di Solo Bistro, Jalan Slamet Riyadi, Kamis (14/3) siang.
Menurut Agus, ada kelompok yang sengaja ingin membelokkan fakta sejarah orba. Dimana, pada masa pemerintahan Presiden Soeharto kala itu terdapat sikap represive terhadap kelompok yang berseberangan dengan pemerintah. Sikap semacam itu, kerapkali dilakukan terhadap kelompok aktivis mahasiswa. Dimana, kebebasan berpendapat akan dibungkam oleh penguasa.
“Yang kami khawatirkan, ada pembelokan sejarah di pemikiran milenial saat ini. Mereka hanya melihat sebatas poster “enak jamanku to?”. Itu penyesatan sebetulnya. Mereka, tidak tau, tidak merasakan zaman Orba. Itu salah,” tandasnya.
Untuk meluruskan fakta tentang Orba tersebut, pihaknya mengadakan kegiatan “Diskusi Publik dan Deklarasi Bahaya Laten Orde Baru (Orba)”. Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber, diantaranya Junaidi Edy Purwanto alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang saat ini mengajar sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Solo, Kuat Hermawan Santoso mantan alumni mahasiswa pergerakan UMS tahun 1998 dan Muh Fahrizal Aulia Presiden Mahasiswa UMS tahun 2006-2007.
Komentar