Detiknews.id – Tingkat kepedulian masyarakat dunia terhadap bahaya polusi Karbondioksida (CO2) cukup tinggi, terkait hal tersebut, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara berupaya mengurangi gas buang CO2 pada penerbangan nasional. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti, dalam membuka kegiatan 1st Project Management Board Meeting bekerjasama dengan EU – SEA CCCA Carbon Offsetting and Reduction Scheme For Internasional Aviation (CORSIA) yang berlangsung di Discovery Kartika Plaza Hotel Bali, pada Selasa, (17/12) hari ini.
Polana menjelaskan, Ditjen Hubud memiliki andil yang besar dalam upaya mengurangi emisi gas buang dari pesawat terbang. Upaya tersebut dilakukan bertujuan untuk ikut menjaga lingkungan sejalan dengan program Internasional Civil Aviation Organization (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional dan juga sesuai dengan Rencana Aksi Nasional – Gas Rumah Kaca (RAN-GRK).
“Sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia, Ditjen Hubud mendukung program ICAO dalam menurunkan emisi gas buang pada penerbangan nasional,” kata Polana.
Pertemuan tersebut turut diikuti FPI Regional Team Asia Pacific, Maria Chiara Femiano, EU Directorate General for Mobility and Transport, Pihilippe Lenne, EU Directorate General for Climate Action, Fanny Mertz, EASA Technical Cooperation Regional Manager, Santiago Haya – Leiva, Technical Cooperation Operations Manager, Cristian Conti, EASA Enviroment Expert, Monica Bonfanti, Representativies of State Authorities form South – East Asia Region serta pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Komentar