Detiknews.id Majene – Dewan Pengurus Wilayah Badan Komunikasi Pengurus Remaja Masjid Indonesia (DPW BKPRMI) Provinsi Sulawesi Barat, menargetkan akan ikut membangun sedikitnya 30 masjid/musholla darurat untuk digunakan pelaksanaan ibadah shalat dan kegiatan shalat Jum’at berjamaah bagi masyarakat yang terdampak guncangan gempa bumi berkekuatan 6, 2 SR yang terjadi pada tanggal 14-15 Januari 2021.
“Saat ini kita melakukan proses validasi jumlah rumah ibadah masjid yang rusak akibat peristiwa gempa bumi. Proses pendataan itu dilaksanakan pada dua daerah yakni di wilayah kabupaten Mamuju dan kabupaten Majene,” kata Ketua Umum (Ketum) DPW BKPRMI Provinsi Sulawesi Barat, Suardi, S.pd, M.Si di Majene.
Menurutnya, tingkat kerusakan akibat gempa bumi bukan hanya menghancurkan rumah ibadah, namun juga meluluhlantakkan bangun pemerintah, swasta hingga rumah rumah penduduk yang ada di empat kecamatan di Mamuju (Mamuju, Simboro, Tappalang dan Tapoalang Barat) dan dua kecamatan di wilayah kabupaten Majene yakni (Malunda dan Ulumanda).
Karena itu kata Suardi, jajaran BKPRMI Provinsi Sulbar telah membangun sinergitas dengan jajaran Pemprov Sulbar, untuk segera membantu pembiayaan rencana pembangunan rehabilitasi terhadap rumah-rumah ibadah yang mengalami kerusakan paling parah akibat guncangan gempa bumi.
“Insya Allah, Pemprov Sulbar akan memberikan perhatian khusus untuk segera merelokasi bangunan masjid) musholla yang rusak. Untuk sementara waktu, kami dari BKPRMI telah berhasil membangun dua masjid darurat yakni di Desa Lombang Timur dan Desa Mosso kecamatan Malunda.
Jika tak ada aral melintang, maka daerah-daerah lain yang rumah ibadahnya mengalami kerusakan paling parah, akan kita upayakan segera terbangun masjid/mushollah darurat.
Jika kita menunggu relokasi dari pemerintah, maka kami yakin proses pembangunannya butuh waktu panjang, sementara warga kita sudah tiga pekan terakhir ini, warga takut beribadah di masjid dengan kondisi dinding gedung telah retak,” urai Suhardi ketika menerima kunjungan pengurus DPW BKPRMI Kalimantan Timur belum lama ini. Selasa (02/02/2021)
Apalagi kata dia, tak lama lagi ummat muslim akan kembali dipertemukan bulan Puasa atau ramadhan sehingga kita berharap masyarakat bisa lebih khusus menjalankan ibadah shalat wajib, shalat tarawih maupun ibadah rutin yakni shalat Jum’at berjamaah.
Hingga kini, efek guncangan gempa bumi magnitudo 6,2 yang mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, pada Jumat (15/1/) diperkirakan mencapai Rp 829,1 miliar.
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Rifai mengatakan, kerugian akibat gempa di Kabupaten Majene sebesar Rp 449,8 miliar.
Dari jumlah itu kerusakan permukiman sebesar Rp 365,3 miliar, infrastruktur Rp 235 juta, sosial sebesar Rp 76,9 miliar, kerugian di sektor ekonomi sebesar Rp 5,13 miliar serta kerugian lintas sektor Rp 2,1 miliar.
Sementara, mengacu data resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga akhir Januari 2021, maka kerugian di Kabupaten Mamuju akibat gempa ditaksir hingga Rp 379, 3 miliar.
Jumlah itu dari kerugian permukiman sebesar Rp 270,1 miliar, kerugian akibat kerusakan infrastruktur Rp 1,3 miliar, sosial Rp 17,4 miliar, ekonomi Rp 50,4 miliar dan lintas sektor Rp 39,9 miliar. (Andi)
Komentar