Sekali Lagi Kau Ada, Puisi by Elizabeth Njo May Fen

SEKALI LAGI ENGKAU ADA

Ketika aku kanak kanak…

Ketika aku terkurung dalam karung…

ENGKAU menemukanku…

Ketika aku remaja …

Ketika aku tertolak …

Ketika aku tak berdaya …

Kucoba berakhir di tiang gantungan

Namun… SEKALI LAGI ENGKAU menemukanku…

Tak Kau ijinkan aku merengut nyawaku

ENGKAU berkata: Sebelum kau terbentuk janin AKU telah mengenal hatimu

Dengan apa dapat kubalas kasihMU?

Sungguh terbatas dayaku…

Kan ku jaga hatiku…

Kan ku jaga laluku…

Kan ku jaga lakuku…

‘tuk menyenangkanMU

Lalu ketika aku menginjak dewasa

Ku arungi jalan nan terjal

Sesekali KAU biarkan aku terjatuh

Namun …ketika aku terjatuh …

Ketika aku hampir menyerah…

ENGKAU ADA dengan pelbagai caraMU

Membawaku dekat denganMU

Engkau berkata: anakKU, bagaikan bayi yang sedang belajar berdiri, berjalan dan berlari, masakan engkau mau berhenti belajar?

Lihat bayi bayi yang tidak pernah putus asa

Dengan perumpamaan ENGKAU menuntun aku

SEKALI LAGI ENGKAU ADA

SEKALI LAGI ENGKAU memenangkanku

Lalu … ketika aku dewasa …

Bagai tanah liat ENGKAU membentuk aku – Sakit Tuhan …

ketika aku dibakar – Sakit Tuhan …

Namun… tak KAU biarkan aku gentar

SEKALI LAGI ENGKAU ADA.

KAU bentukku jadi bejana nan indah dimataMU

Siapa aku ini Tuhan sehingga Engkau begitu mengasihiku

Lalu Kau menyebutku: engkau anakKU yang kukasihi

Dalam gelap KAU sinari aku dengan terangMU…

Dalam gemuruh yang bersahut sahutan,

Tenang teduh aku mendengar suaraMU

SEKALI LAGI ENGKAU ADA untukku…

Bagai membelah laut Teberau

Engkau membelah setiap perkaraku

Ada aja caraMu!

Memenangkan anakMu yang satu ini

Kau kuatkan sayapku

Kau bawaku terbang tinggi

Menerjang badai silih berganti

KataMU: Bila AKU sudah membuka jalan tak ada satupun yang dapat menutupnya

SEKALI LAGI ENGKAU ADA untukku …

Dengan apa dapat kubalas kasihMU?

SelaIn menjaga lakuku ya Tuhan

Sungguh ajaib perkara dalam hidupku.

ketika aku menabur dengan cucuran air mata

ENGKAU menampungnya dalam kirbatMU

Menyirami setiap tanamanku

KAU buat berbunga bunga dan berbuah buah

 

Lalu KAU ijinkan tsunami menghanyutkan ku…

Aku tenggelam dalam duka ku

Aku tak ingin lagi ditemukan

Aku berkata: Hanguskan aku Tuhan, aku tak ingin hidup lagi.

Namun… SEKALI LAGI ENGKAU ADA

SEKALI LAGI ENGKAU menemukan aku

SEKALI LAGI ENGKAU memenangkan aku

Ya ENGKAU ADA di setiap musim hidupku

Siapakah aku ini Tuhan?

Sehingga Engkau mengindahkanku…

Siapakah aku ini Tuhan?

Sehingga Kau mengasihiku…

Kau berkata : Bagaikan engkau mengasihi karyamu

 terlebih lagi AKU mengasihi karyaKU

Bagaimana mungkin KU musnahkan ciptaanKU?

Tiap Kurenungkan kejadianku

Sungguh nihil aku tanpaMU

Sungguh ku tak dapat hidup di luar kasihMU

Hanya Kau satu satunya Bapaku …

Biarlah Engkau semakin ditinggikan

aku semakin direndahkan …

Kali ini ku bertanya kepadaMU:

Dengan apa dapat kubalas kasihMu?

Sedikit dayaku yang tersisa

Ijinkan aku membawa satu orang lagi

Sekalipun hanya satu orang lagi, seperti Engkau mengutus guruku.

Demikian utuslah aku

Apa yang dapat kuperbuat untukMU?

Lalu Engkau berkata:

Tuliskan, tuliskan Perjalananmu bersamaku, Ceritakan kepada mereka bahwa AKu ada, dulu, sekarang dan selamanya.

-Elizabeth Njo May Fen-

Komentar

Berita Terkait