Detiknews.id Surabaya – Bagas Juwono Priambodo, Ihdiannaja, dan Yuki Yanuar Ratna. Ketiganya merupakan mahasiswa Departemen Teknik Informatika angkatan 2017. Dalam rangka Pandemi Covid-19, tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membentuk tim untuk menciptakan Curhatin, aplikasi layanan konsultasi psikologi online.
Tim ini dibimbing oleh tiga dosen sekaligus, yakni Ridho Rahman Hariadi SKom MSc (pembimbing utama), Siska Arifiani SKom MKom, Adhatus Solichah Ahmadiyah SKom MSc, dan Hadziq Fabroyir SKom PhD.
Ini inovasi baru kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kesehatan mental di tengah situasi pandemi Covid-19 tentunya bisa menimbulkan permasalahan khusus. Senin (11/05/2020)
Bagas Juwono Priambodo, ketua tim tersebut mengatakan bahwa masyarakat Indonesia kurang peduli terhadap kesehatan mentalnya. Banyak masyarakat yang menganggap bahwa konsultasi kesehatan mental bukanlah hal yang penting.
“Bahkan ada pula dari mereka yang malu untuk memeriksakan kesehatan mentalnya. Kekhawatiran berlebih menjadi alasan timbulnya permasalahan kesehatan mental saat ini. Tetapi masyarakat masih tidak sadar akan pentingnya kesehatan mental,” jelasnya.
Lanjut Bano, ini membantu masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental. Dengan aplikasi layanan konsultasi psikologi online, membuat masyarakat tidak malas dan tidak malu lagi untuk berkonsultasi.
“Ini aplikasi berbasis android mobile yang dilengkapi dengan berbagai layanan psikologi yang dapat membantu masyarakat. Di antaranya adalah tips antistres, konsultasi dengan pakar psikologi, metode stress healing, stress monitoring, dan pencatatan jurnal pribadi, ” ungkapnya.
Bano menyebutkan, layanan konsultasi dengan pakar psikologi akan dilakukan dengan cara berkirim pesan, telepon, dan telepon video (video calling). Masyarakat dapat bebas memilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
“Kami berencana untuk berkoordinasi dengan Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI). Fitur ini juga dapat mengedukasi masyarakat tentang kesehatan mental,” paparnya.
Ide aplikasi Curhatin, mereka mendapat apresiasi dalam kompetisi Covid-19 INA IDEAthon yang diadakan oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN). Dengan keberhasilan mereka sebagai 17 Ide Terbaik mengalahkan 5.590 ide dari seluruh Indonesia yang telah diumumkan secara daring.
Harapannya, agar masyarakat dapat mulai sadar dengan pentingnya kesehatan mental. Kurang lebih sekitar bulan Juli atau Agustus mendatang aplikasi Curhatin ini sudah dapat direalisasikan. (M9)
Komentar