Pengelolaan Pariwisata Tak Libatkan Masyarakat, Muncullah Desa Wisata

Detiknews.id,- Hadirnya Desa Wisata merupakan strategi baru untuk memberikan peluang terhadap masyarakat desa sebagai langkah mengangkat perekonomian masyarakat desa khususnya di Lombok Tengah.

Belakangan muncul wacana baru dikalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pengamat kebijakan yang tentu menjadi kekhawatiran ataupun keoptimisan untuk keberlangsungan Desa Wisata nantinya.

Untuk menjawab asumsi yang timbul beberapa minggu ini, LombokTengah Ikhtiar (LTI)  kembali megupas dengan tema “Desa Wisata ada yang Khawatir, Ada yang Optimis”.Praya, 09/02/2019.

Dengan hadirnya beberapa narasumber diantaranya Kadis Pariwisata Loteng H. L. Putria,  Ketua BPPD Loteng Ida Wahyuni, Akademisi Dr. Asrin,  dan Ketua Pancasila Dr. Wirahman.

Dukungan dan supot pemerintah untuk memberikan kebijakannya terhadap Desa Wisata tentu harus meliputi program kegiatan yang mengarah pada Desa Wisata itu sendiri.

Baca Juga
Politeknik Sahid Jakarta Kembangkan Desa Wisata di Cisoka

Dari pandangan Akademisi Dosen UNRAM Dr. Asrin mengatakan untuk keberpihakan pemerintah mendukungan Desa Wisata tentu berdasarkan Perda, Perbup, dan muncul juga berupa program-progam yang langsung menyentuh kegiatan wisata.

Foto para peserta ikuti diskusi. (Detiknews.id/ist)

Kadis Pariwisata Loteng, H. L. Putria menegaskan kecenderungan wisatawan yang datang beragam ada yang suka keindahan alam, spritual budaya, dan medical turizem.

“apapun yang ada didaerah kita kalau kita kemas akan menjadi pendukung pariwisata kita”,katanya.

Putria menambahkan bahwa didalam mengembangkan destinasi pariwisata harus punya kemampuan membuat cerita snopsis untuk membuat orang penasaran  datang ke daerah kita. Ini yang harus dilakukan.

Selanjutnya Ketua Pemuda Pancasila NTB, Dr. Wirahman mengatakan desa wisata itu harus didukung oleh akses, selanjutnya desa harus memiliki karakter untuk menjadi desa wisata.

Baca Juga
Politeknik Sahid Jakarta Kembangkan Desa Wisata di Cisoka

Wirahman menilai dengan adanya 62 Desa Wisata yang terlalu banyak akan membuat konsentrasi untuk berkembang akan semakin susah.

“Misalnya cukup kita mempunyai 17atau 18 tetapi kita poles”,Tambah wirahman.

Kemudian diakhir diskusi, Wirahman berpesan sebagai ketua pemuda pancasila, wirahman mengajak pemuda untuk menjaga stabilitas keamanan daerah.

“Mari menjaga keamanan dan kenyamanan untuk pariwisata kita”,pesannya.

Sementara itu Ketua BPPD Loteng, Ida Wahyuni kembali menegaskan untuk terus memberikan dukungan semangat dihadapan puluhan Pokdarwis yang hadir dari berbagai desa.

“Apapun kata orang mengenai desa wisata kita harus tetap optimis, kita harus menunjukkan jati diri kita,  kita harus tetap semangat”,himbuh perempuan yang dijuluki jelmaan Putri Mandalika itu.

Baca Juga
Politeknik Sahid Jakarta Kembangkan Desa Wisata di Cisoka

Menanggapi hasil diskusi,  Presiden Lombok Tengah Ikhtiar Dian Sandi Utama di akhir diskusi menyampaikan bahwa desa wisata  itu muncul dari pengelolaan pariwisata yang tidak melibatkan masyarakat itu sendiri.(red)

Komentar

Berita Terkait