Detiknews.id Surabaya – Madame Chang menjadi nominasi sebagai Restaurant yang mendapat penghargaan. Sebagai Restaurant bintang 3 yang menjadi perhatian pemerintah untuk Restaurant yang patuh dalam menangani Protokol Kesehatan (Prokes) selama pandemi di Indonesia. Selain itu Madame Chang memenuhi kualifikasi standar kesehatan dengan pengolahan dan pelayanan secara higienis kepada pelanggan.
Tim pembinaan dari Dinas Kesehatan bidang kesehatan masyarakat M. Muchlas mengatakan, Pandemi Covid-19 ini Restaurant ini berpartisipasi sesuai dengan protokol Kesehatan, menerapkan protokol Kesehatan.
“Ini masuk dalam verifikasi dari depan hingga kebelakang. Hasil dari pengolahan pangan, restauran ini sesuai dengan standarisasi kesehatan. Owner telah peduli dan menerapkan protokol kesehatan,” tuturnya.

Menurut Muchlas, penilaian dilakukan dilakukan dari Dinkes Provinsi, kita dari Surabaya hanya mendampingi. Dari sekian kandidat ini diajukan ke kementerian. Kalo tidak lolos tidak mungkin menang.
“Didukung data dan dokumen, dan proses penilaian lama karena pelaku bisnis di seluruh Indonesia. Pelaku bisnis kuliner harus mempunyai 3 syarat yaitu, mempunyai TDUP, mempunyai sertifikat ijin Restaurant dan sertifikat sanitasi kesehatan,” paparnya. Senin (14/12/2020)

Muchlas menambahkan, kami ucapkan terimakasih kepada Madame Chang. Karena telah mematuhi protokol Kesehatan dan menjaga pengolahan makanan sehingga makanan terjaga higienisnya.
“Harapannya para pebisnis kuliner diluar, bisa meniru Madame Chang dengan penerapan protokol Kesehatan yang dilakukan oleh Madame Chang,” jelasnya.

Owner Madame Chang, Papa Chang Rudy menjelaskan, pertama awal kaget dihubungi. Awal Maret Dinkes minta data tentang Madame Chang. Kemudian kami berikan data sesuai yang diminta.
“Beberapa bulan kemudian, kami didatangi dari Menteri Kesehatan dan Dinkes Provinsi. Dalam kunjungannya mengatakan, melakukan kroscek dan penilaian terhadap data bersama video yang saya kirim,” jelasnya.
Lanjut Rudy, saya merasa Madame Chang harus jadi kontributor agar pelanggan yang makan disini tidak sakit. Dan terkait pengolahan benar kami perhatikan, mulai dari mesin kami sterilisasi begitu juga pemanas masakan.
“Tempat cuci piring kami juga kami sterilisasi. Selain itu terkait Prokes, muai awal sebelum orang belum ada Thermog Gun, kami sudah menggunakan. Kami sudah menjadi Pioneer sebelum semua menggunakan,” ungkapnya, saat berada di Restaurant Jalan Raya Manyar Kertoarjo Surabaya.
Terkait peningkatan bisnis Rudy menjelaskan, bisnis kuliner semua mengalami penurunan di pandemi Covid-19. Semoga segera berlalu, dan berjalan normal kembali.
“Kami melakukan cek secara berkala, baik eksternal maupun internal. Menggunakan face Shield wajib dilakukan oleh karyawan. Jika lupa maka kami lakukan SP. Untuk tahun 2021, diharapkan akan terjadi peningkatan baik sales maupun pelanggan. Menjaga kualitas rasa, dan selalu menerapkan Protokol Kesehatan,” pungkasnya. (M9)
Komentar