Detiknews.id Surabaya – Track Eco merupakan aplikasi realisasi dari 3 anak muda bernama Stanley, Marcha dan Julian yang masih duduk di bangku SMA. Mereka rindu Indonesia dapat menjadi kota yang bebas sampah plastik dan non plastik, bebas polusi udara di tahun mendatang. Mereka menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang.
Peningkatan volume sampah yang tidak diimbangi dengan sistem pengelolaan yang efektif mengakibatkan berbagai masalah lingkungan seperti pencemaran tanah, air, dan udara.
Selain itu, sampah plastik yang sulit terurai menjadi ancaman serius bagi ekosistem laut, membahayakan kehidupan laut dan rantai makanan manusia. Dari sisi kesehatan, tumpukan sampah yang tidak dikelola dengan baik menjadi sarang penyakit dan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan bagi masyarakat sekitar.
Marcha Sharapova, Founder Track Eco menuturkan, Track Eco sebagai solusi pengolahan sampah yang berdampak signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Di tahun 2024, volume sampah di Indonesia menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan, menuntut tindakan cepat dan solusi efektif dari berbagai pihak.
“Melalui aplikasi ini kami mau menyalurkan sampah. Caranya, kami yang mengambil sampahnya. Kenapa kami mengambil sampah, karena kami peduli lingkungan yg selama ini meningkat 3x lipat setiap tahunnya. Tujuan kami meminimalisir adanya penumpukan sampah, baik sampah plastik ataupun non plastik,” tuturnya.
Julian, Founder Track Eco menambahkan, melalui aksi kecil ini, Track Eco mengajak semua masyarakat Indonesia terutama anak-anak untuk peduli dan membuang sampah pada tempatnya. Untuk Indonesia lebih maju dan lebih baik
“Kami mengajak anak-anak karena, kepedulian terhadap lingkungan harus dimulai dari dini. Anak kecil itu mudah belajar, kita memberi contoh kepada mereka dengan mengedukasi. Harapaannya, dengan bentuk kepedulian kami terhadap pengelolaan sampah ini semua generasi bangsa untuk Indonesia lebih maju dan lebih baik lagi,” jelasnya.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan strategi pengelolaan sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
1. Peningkatan Kesadaran dan Edukasi Masyarakat, dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah melalui kampanye dan program edukasi di sekolah-sekolah, komunitas, dan media massa.
Track Eco melakukan softlaunching applikasinya dengan cara melakukan edukasi pemilahan sampah-sampah yang dapat dan tidak dapat di daur ulang di Panti-Panti.
2. Penerapan Teknologi Pengolahan Sampah, dengan mengadopsi teknologi modern untuk pengolahan sampah seperti insinerasi, daur ulang, dan komposting untuk mengurangi volume sampah yang harus dibuang ke TPA.
3. Kolaborasi Multi-Stakeholder, dengan membangun kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Inisiatif seperti bank sampah dan pengelolaan sampah berbasis komunitas perlu diperluas.
Track Eco akan memperluas jaringan dari restoran-restoran, mall, hingga sekolah untuk dapat mengelola sampah dengan jumlah yang lebih besar lagi
4. Penerapan Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber, dengan memisahkan sampah sejak dari sumbernya (rumah tangga, industri) agar pengolahan lebih efektif dan efisien.
Untuk diketahui, berdasarkan data terbaru, produksi sampah di Surabaya mencapai sekitar 2.500 ton per hari. Sementara itu, secara nasional, Indonesia menghasilkan sekitar 67,8 juta ton sampah per tahun. Komposisi sampah di Indonesia didominasi oleh sampah organik (57 persen), plastik (15 persen), kertas (10 persen), dan sisanya berupa logam, kaca, dan material lainnya. (M9)
Komentar