New Normal, BKKBN Antisipasi Ledakan Penduduk

Detiknews.id Surabaya – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) siap tingkatkan pelayanan KB dalam Era New Normal. Keadaan dalam rangka Penyebaran Covid-19, telah membawa dampak yang signifikan bagi kesehatan masyarakat Indonesia.

Kegiatan Webinar ini,  urgensi Pelayanan KB Pada Masa Normal melalui platform Zoom dan Youtube ini merupakan kerjasama antara BKKBN dengan DKT Indonesia, IBI dan UNFPA.

Protokol kesehatan merupakan upaya pencegahan utama terhadap Covid-19 kepada masyarakat seperti mencuci tangan menggunakan sabun. Dengan melakukan social dan physical distancing, menjaga kesehatan tubuh agar prima serta menggunakan masker wajib dilakukan.

Seperti tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia tahun 2030,  kesehatan ibu dan perempuan di Indonesia dalam hal Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi juga perlu ditingkatkan. Pelayanan KB di masa New Normal harus segera digalakkan untuk mengantisipasi ledakan penduduk.

Memperhatikan kondisi bidan dalam pelayanan juga merupakan faktor yang sangat penting, bidan menjadi garda terdepan bersama Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB) untuk melakukan pelayanan KB. Pada masa New Normal bidan harus dengan siap menyediakan masker, hand sanitizer, APD, sarung tangan dan memperhatikan protokol kesehatan.

Kepala BKKBN dr.Hasto Wardoyo, Sp, OG(K) menjelaskan, pentingnya untuk kita melakukan kesuksesan alat kontrasepsi dan KB, kita harus bisa memanfaatkan bonus demografi dan harus bisa menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan stunting.

“Bidan mempunyai peran yang paling besar dan luar biasa untuk menurunkan AKI, AKB dan stunting serta membina balita sampai lansia”, jelas Hasto dalam Webinar Urgensi Pelayanan KB Pada Masa Normal melalui platform Zoom.

Lanjutnya bahwa BKKBN itu dengan bidan itu begitu bermitra sangat dekat,  tanpa bidan BKKBN itu bukan apa-apa. Karena eksekutor di lapangan luar biasa di dalam hal universal atau akses ini sangat penting sekali. Ini sesuai amanat ICPD Kairo 1994,  akses universal untuk Reproductive Health itu bisa tercapai.

” Begitu juga,  Adolescent Reproductive Health yang kemudian juga harus bisa menikmati Universal Coverage untuk Services of Reproductive. Oleh karena itu inilah peran yang luar biasa di dalam Reproductive Health dalam bidan-bidan itu penting sekali, tutur Hasto, ” ungkapnya.

Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes menyampaikan bidan sebagai jembatan ibu hamil untuk kesehatannya, dimasa New Normal ini harus membuat papan pengumuman tentang protokol kesehatan.

“Berkomunikasi terlebih dahulu jika ingin melakukan pelayanan KB agar bisa dipersiapkan, memberikan standar pelayanan standar klinis. Jika mungkin sebelumnya untuk melakukan konsultasi secara online dahulu”, imbuhnya.

Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Dr. Dwi Listyawardani, Ir., M.Sc menambahkan dimasa pandemi dan menuju New Normal PLKB tetap melakukan koordinasi dengan bidan, Covid-19 harus putus mata rantainya, pelayanan kontrasepsi tidak boleh putus.

“New Normal yang kita lakukan akan menjadi normal yang baru dan kebiasaan yang baru, perlu dilakukan kerjasama semua pihak baik pemerintah, pihak swasta maupun masyarakat, ” pungkasnya. Selasa Sore (09/06/2020)

Narasumber yang hadir ialah Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, Sp, OG(K), Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Dr. Dwi Listyawardani, Ir., M.Sc, Ketua IBI Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes, Assistant Representative UNFPA Dr. dr. Melania Hidayat, MPH, Head Of Strategic Planning DKT Indonesia Aditya A. Putra, Influencer sekaligus Pemerhati Perempuan dan Anak Citra Ayu Mustika. Acara ini diikuti oleh lebih dari 1000 orang peserta Zoom dan 300 orang peserta Youtube. (M9)

Komentar

Berita Terkait