Detiknews.id Surabaya – Perbedaan pendapat menjadikan satu kekuatan luar biasa. Ini sambutan Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Dr Nico Afinta saat menerima audensi dari perkumpulan Indonesia Merayakan Perbedaan (IMP). Dalam rangka sinergitas menjaga kondusifitas Kamtibmas di wilayah Jawa Timur. Kegiatan berada di selasar gedung mahameru Polda Jatim, Jalan Raya Ahmad Yani Surabaya.
Hadir dalam kegiatan, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Drs. Slamet Hadi Supraptoyo, S.H., M.H, beserta Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim dan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.
Selain itu, silaturahmi ini dihadiri oleh, Ketua IMP, Kh. Muhammad Nizam As-Shofa, perwakilan agama Islam. Simon Philantropha, perwakilan agama Kristen. RD. Y. Agus Sullistyo, perwakilan agama Katolik. Kombes Pol (Purn) Dewa Nyoman Sudiartha, SH, MH., perwakilan agama Hindu. Romo Winata, perwakilan agama Budha. Haksu Bingky Irawan, perwakilan agama Kong Hu Cu. Romo Otto B. Wahyudi, perwakilan dari Penghayat. Dan tiga pengurus harian, Wulan Lestari, Iwan Setiawan, dan Jusi Qwensi.
Dalam kesempatan ini, Kapolda Jatim mengatakan bahwa sangat berterimakasih dengan adanya organisasi perbedaan ini, dan kapolda juga mohon dukungan dalam menjaga kondusifitas kamtibmas di Jatim.
“Karena Pancasila sudah tertulis, dibawahnya Bhineka Tunggal Ika, ini membuat kesadaran Publik untuk selalu ingat bahwa Indonesia dibentuk dari adanya perbedaan yang sangat luar biasa, bila dijadikan satu menjadi satu kekuatan yang luar biasa,” jelasnya Jendral Asal Surabaya ini.
Selain itu, Kapolda juga berharap semoga gerakan ini juga di ikuti oleh semua orang, karena Indonesia itu ada karena perbedaan.
“Saya memohon kepada seluruhnya juga bisa membantu dalam menjaga kamtibmas, kita mempunyai program-program yang utama adalah penanganan Covid-19, dan yang kedua adalah pengamanan natal dan tahun baru dalam waktu dekat,” Lanjutnya.
Kapolda juga berharap, dengan adanya kunjungan ini kita semua dapat menjaga persatuan dan kesatuan, untuk menjaga bangsa Indonesia ini dan kita rawat karena tidak mudah untuk menyatukan perbedaan.
“Sekarang kita sudah berusia 75 tahun, harusnya kita bisa 150, bisa 200 hingga 300 tahun atau lebih, dan rakyat yang ada di rumah Indonesia ini bisa menjadi makmur.” Pungkasnya Kapolda Jatim, Irjen Pol Dr Nico Afinta. Selasa (15/12/2020)
Sementara, ketua IMP mengatakan bahwa perbedaan itu adalah anugerah, atau pelangi misuhnya biang kerok. Karena negara ini tercipta karena perbedaan dari mulai agama, suku, ras, budaya, bahasa, dan lainnya.
“Semoga dalam kunjungan kami ini dapat bekerja sama, dan berkesinambungan dalam sisi menjaga berkeyakinan, dan berfikir. Yang tentu tidak keluar dari pancasila dan undang undang 45.” Jelasnya Ketua IMP, Kh. Muhammad Nizam As-Shofa. (M9)
Komentar