Detiknews.id Surabaya – Fakultas Vokasi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sukses menggelar kegiatan pengabdian masyarakat berupa Workshop Batik. Selama dua hari, pada 25 hingga 26 Januari 2025. Ini dalam rangka memperkenalkan warisan budaya Indonesia dan mempererat kerja sama International.
Workshop Batik dihadiri oleh tiga profesor yang merupakan dosen dari Fine Art Department Sungkunkwan University. Delapan mahasiswa dari Universitas yang sama, serta satu dosen dari Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI), Malaysia.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat, di Ketuai oleh Dr. Irma Russanti, S.Pd., M.Ds. dengan anggota yang terdiri dari: Dr. Suprapto, S.Pd., M.T., Reza Rahardian, S.ST., M.EngSc. Dr. Abdul Hafidz, S.Pd., M.Pd., Arya Mahendra Sakti, S.T., M.T., Dr. Weni Rosdiana, S.Sos., M.AP., Dr. Anita Susanti, S.Pd., M.T.
Hadir juga, Lilis Sulandari, S.Pt., M.P., Dr. Asidigisianti Surya Patria, S.T., M.Pd. , Dodik Arwin Dermawan, S.ST., S.T., M.T. , Dr. Kunjung Ashadi, S.Pd., M.Fis., AIFO. , Puguh Novi Prasetyono, S.Pd., M.T. , Ayusta Lukita Wardani, S.ST., M.T. , Ferly Isnomo Abdi, S.T., S.Pd., M.T.
Workshop Batik, bertempat di Laboratorium Tata Busana Fakultas Vokasi Unesa, menghadirkan suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan.
Para peserta mendapatkan pembekalan mulai dari sejarah batik, teknik dasar pembuatan batik tulis dan batik cap, hingga proses pewarnaan kain. Teknik dan proses tersebut dikombinasikan menjadi batik art.
Ketua PKM juga sebagai Ketua Program Studi D4 Tata Busana Fakultas Vokasi Unesa, Dr. Irma Russanti, S.Pd., M.Ds, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata dari perguruan tinggi dalam memperkenalkan budaya lokal ke kancah internasional.
“Kami berharap dengan adanya workshop ini, para peserta dari Korea Selatan dan Malaysia dapat membawa pengalaman yang berharga serta turut mempromosikan batik sebagai warisan budaya Indonesia yang diakui dunia,” ujarnya.
Lanjutnya, Unesa juga mengedukasi bangsa lain bahwa batik merupakan budaya asli Indonesia, bahwa pengertian batik yang berasal dari kata amba (kain yang lebar) dan nitik (menulis) artinya menulis kain menggunakan canting dan malam.
“Kami apresiasi, selama dua hari pelaksanaan, peserta terlihat antusias dalam mengikuti setiap tahapan Workshop,” jelasnya.
Prof. Shin Hak, selaku head department Sungkunkwan University, mengungkapkan kekagumannya terhadap proses pembuatan batik yang rumit namun indah.
“Batik bukan sekedar kain, tetapi sebuah seni yang memiliki nilai filosofis mendalam. Kami sangat terinspirasi,” katanya.
Mahasiswa Fine Art dari Sungkunkwan University juga turut mengapresiasi kegiatan ini.
“Kami apresiasi, pengalaman ini sebagai momen yang berharga untuk memahami kekayaan budaya Indonesia secara langsung. Salah satu mahasiswa mengungkapkan bahwa teknik membatik memberikan inspirasi baru untuk eksplorasi karya seni mereka.
Tak hanya itu, dosen dari Studi Jabatan Keluarga dan Sains Konsumer Fakulty Technical dan Vokasional Dr. Arasina Binti Kamis, juga mengapresiasi workshop ini sebagai ajang berbagi ilmu dan budaya.
“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk mempererat hubungan antar negara dan memperkaya wawasan kita sebagai pendidik,” ujarnya.
Workshop ditutup dengan sesi presentasi hasil karya batik para peserta yang mendapatkan apresiasi dari pihak penyelenggara. Semua peserta membawa pulang hasil karya mereka sebagai kenang-kenangan dan bukti keberhasilan mereka dalam mempelajari teknik membatik.
Melalui kegiatan ini, Prodi Sarjana Terapan Tata Busana Fakultas Vokasi Unesa berhasil menunjukkan peran aktifnya dalam mempromosikan budaya Indonesia sekaligus membangun jejaring akademik internasional.
Harapannya, kegiatan serupa dapat terus dikembangkan di masa mendatang untuk semakin memperkenalkan keindahan batik ke dunia internasional. (M9)
Komentar