Detiknews.id Surabaya – Peraga Indonesia, kolaborasi dengan Persatuan Olahraga Tradisional Indonesia Jawa Timur (Portina Jatim). Melalui Penobatan Duta Anak Jawa Timur 2025, perdana di Jawa Timur. Mengajak anak Indonesia, untuk kampanye Anti-Bullying dan melestarikan Permainan Tradisional.

Duta Anak Jawa Timur 2025, melalui tujuh anak yang dinobatkan. Mengajak anak Indonesia untuk Ceria, melestarikan Permainan Tradisional Anak dan berkampanye Anti-Bullying. Kegiatan berada di Ruang Raja-WTC Mall lantai 6, Surabaya.
Oktabella M.R, Koordinator Pelaksana, menuturkan, penobatan ketujuh Duta Anak Jatim ini akan mewakili Jawa Timur. Untuk tampil dalam Pemilihan Duta Anak Indonesia, yang akan diselenggarakan di Jakarta pada bulan Juli mendatang.
“Duta Anak Jawa Timur 2025, menjadi momentum penting dalam upaya mengajak masyarakat luas. Untuk lebih peduli terhadap isu-isu yang dihadapi anak-anak, terutama Bahaya Bullying,” tuturnya, Sabtu sore (31/05/2025).
Lanjutkan, ini perdana di Surabaya. Mengajak anak-anak kembali melestarikan Permainan Tradisional Anak, yang tergerus atau hilang di tengah arus digitalisasi.
“Para Duta Anak yang terpilih mewakili berbagai daerah di Jawa Timur, akan menjalankan peran penting sebagai simbol suara anak-anak. Dalam menyuarakan hak mereka atas perlindungan, kebahagiaan, dan ruang bermain yang sehat,” ungkapnya.
Menurut Okta, kegiatan ini diselenggarakan, agar mereka aktif, untuk mengedukasi teman sebayanya. Penting menghentikan perundungan, dan menghidupkan kembali keceriaan masa kecil. Melalui pengenalan dan pelestarian permainan tradisional, yang sarat nilai kebersamaan dan budaya.
“Melalui ajang ini, kami ingin membentuk karakter anak-anak yang ceria, percaya diri, dan peduli sesama serta budayanya. Mereka adalah harapan bangsa yang perlu didukung sejak dini. Diharapkan, menjadi agen perubahan yang membawa pesan kebaikan, mempererat nilai kebersamaan antar teman sebaya, dan menjaga identitas budaya sejak usia dini,” jelasnya.
Iksir Immanuwel Touby, Ketua Umum Portina didampingi Wakil Ketua 4 Portina Jatim, Biasworo Adi Suyanto, menjelaskan, pihaknya hadir mengajak anak-anak. Untuk melestarikan dan mengembangkan olahraga tradisional, sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya bangsa. Serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui olahraga tradisional.
“Kami ingin membangun karakter sosial dan membangun kreativitas yang baik, dan membantu untuk menjalankan pola hidup sehat. Untuk melestarikan, menyelamatkan dan mengembangkan permainan olahraga tradisional. Kami mengajak anak-anak generasi bangsa, untuk menjaga budaya Indonesia agar tidak punah,” jelasnya.
“Harapannya, Pemprov Jatim ikut mendukung semua kegiatan positif ini. Untuk membentuk generasi bangsa yang sehat, cerdas dan berkualitas,” tandasnya.
Duta Anak Jawa Timur 2025, bukan sekadar gelar, tetapi simbol dari suara anak-anak yang ingin tumbuh dalam lingkungan yang aman, bahagia, dan penuh makna. Dengan semangat “Anak Jatim Ceria, Harapan Bangsa”.
Ketujuh Duta Anak Jawa Timur 2025, akan menjalankan program edukatif di sekolah, komunitas, dan ruang publik melalui beragam kegiatan.
Yaitu, Sosialisasi Pencegahan bullying di lingkungan sekolah dan komunitas, Festival permainan tradisional dan dolanan anak, Aktivasi Kampanye Suara Anak Jatim melalui Sosial Media dan Kolaborasi dengan komunitas parenting dan guru dan pegiat anak untuk menciptakan ruang aman dan ramah anak
Salah satu peserta Duta Anak Jawa Timur 2025, Andrew Lonesta atau sapaan dipanggil Nones, mengaku, “Saya senang terpilih sebagai Duta Anak Jatim 2025. Kita bisa mengenalkan budaya Jawa Timur kepada seluruh anak di Indonesia. Selain itu mengajak semua teman-teman untuk stop Bullying. Mari berkreasi dan memajukan budaya bangsa, salah satunya permainan tradisional,” ungkapnya.
Ketujuh Duta Anak Jawa Timur 2025, yaitu, Imelda Aprillia Leony Cristinasari, Kayla Nur Maulidya, Aulia Salsabila Shaliha, Anabela Cantika, Firzha Maulana Krishnanda, Bintang Rizky Ikraama dan Andrew Lonesta. (M9)
Komentar