Detiknews.id Surabaya – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur (KPw BI Jatim), menggelar Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren (Ponpes). Ini sebagai bentuk dukungan kebijakan utama Bank Indonesia. Pengembangan UMKM dilakukan melalui penguatan program korporatisasi, kapasitas, dan pembiayaan. Untuk mendorong UMKM yang produktif, kompetitif, dan berdaya tahan tinggi.
BI Jatim mendukung UMKM Klaster Pangan dan Ponpes Mandiri. Diharapkan, mampu mengembangkan produksi dan kemandirian UMKM, serta pesantren secara end-to-end. Agar mampu bersaing dan menjaga konsistensi kualitas produknya.
Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren, bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan literasi yang mendukung komunikasi kebijakan Bank Indonesia. Ini terkait stabilisasi harga dan digitalisasi, kepada stakeholders melalui media massa.
Kepala KPw BI Jatim Erwin Gunawan Hutapea, menuturkan, kegiatan ini untuk menggaungkan kepada masyarakat luas, tentang keberhasilan UMKM dan Pondok Pesantren binaan Bank Indonesia.
“Kami percaya, melalui peran media yang ada di sini, cerita sukses mereka akan tersebar lebih luas dan menginspirasi UMKM dan Ponpes. Serta lebih banyak pihak untuk mendukung pengembangan UMKM dan Ponpes di Indonesia,” tuturnya.
Menurutnya, BI Jatim mendukung upaya pengendalian inflasi khususnya inflasi volatile food, yang dilakukan dari sisi suplai.
“Cakupan framework pengembangan UMKM Bank Indonesia, diarahkan pada sektor-sektor prioritas khususnya komoditas pangan strategis. Terutama pada UMKM klaster pangan dan pondok pesantren mandiri,” jelasnya.
Peningkatan kualitas dan kapasitas dari sisi suplai, perlu diiringi dengan peningkatan awareness calon konsumen, atau masyarakat terhadap produksi/potensi UMKM dan pesantren di Jawa Timur.
Unggulan dari pondok pesantren binaan Bank Indonesia, yaitu: Klaster Bawang Merah di Sumenep yang dikelola oleh Koperasi Permata Indah Rubaru, Klaster Padi Organik di Mojokerto yang dikelola oleh Perkumpulan Brenjonk. Selain itu, Pondok Pesantren Fathul Ulum Jombang, yang berdiri sejak tahun 2007 memiliki sebelas unit usaha, dan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto memiliki sebelas unit usaha.
UMKM Klaster dan Ponpes, juga telah menggunakan QRIS dalam pembayaran. Disamping penggunaan digital farming dan penggunaan e-commerce, sebagai platform penjualan produk turunan.
BI Jatim berharap, kegiatan ini dapat menciptakan permintaan, meningkatkan penyerapan produksi UMKM dan pengembangan pesantren mandiri secara lebih optimal. (M9)
Komentar