Antisipasi Nataru 2024/2025, Operasi Lilin Semeru Siaga 141.605 Personel Gabungan

Operasi Lilin Semeru 2024

Detiknews.id Surabaya – Antisipasi Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Polda Jatim menggelar apel pasukan, dengan menyiagakan, Total : 141.605 personel gabungan, terdiri dari 75.447 personel Polri, 80.856 personel TNI dan 52.332 personel dari stakeholder. Selain itu, ada 2.794 Posko yang terdiri dari 1.852 Pos Pam, 735 pos pelayanan dan 207 pos terpadu.

Ratusan ribu personel gabungan disiagakan sebagai antisipasi Nataru 2024/2025 / M9

Hal ini disampaikan oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Imam Sugianto, saat memimpin apel gelar pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Lilin Semeru 2024, di Lapangan Apel Mapolda Jatim.

Operasi Lilin Semeru 2024, dihadiri Forkopimda Jatim serta instansi yang terlibat. Ini dalam rangka pengamanan perayaan Nataru 2024/2025, diwilayah Jawa Timur.

Dalam amanatnya, Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menyampaikan bahwa kita harus mempersiapkan seluruh rangkaian penganan dengan sebaik-baiknya, terlebih pengamanan Nataru tahun ini bersamaan dengan pengamanan sisah tahapan Pilkada Serentak tahun 2024.

“Sehingga perlu diantisipasi adanya potensi gangguan lainnya yang daoat terjadi,” ucapnya.

Perayaan Nataru menjadi momen penting bagi masyarakat untuk beribadah, bersukacita, berlibur dan berkumpul bersama keluarga. Sehingga akan berdampak pada meningkatnya mobilitas serta aktivitas masyarakat secara masif diberbagai daerah.

“Demi menjamin keamanan Nataru, Polri bersama TNI dan stakeholder terkait menggelar operasi kepolisian terpusat dengan sandi operasi lilin 2024, yang akan dilaksanakan selama 13 hari, mulai tanggal 21 Desember sampai denhan 2 Januari 2025,” jelasnya.

Operasi ini melibatkan 141.605 personel gabungan, yang terdiri dari 75.447 personel Polri, 80.856 personel TNI dan 52.332 personel dari stakeholder terkait lainnya.

“Polri telah membangun 2.794 Posko yang terdiri dari 1.852 Pos Pam, 735 pos pelayanan dan 207 pos terpadu yang tersebar diseluruh wilayah, guna menjamin keamanan pada 61.452 obyek pengamanan, seperti Gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan bandara, tempat wisata maupun lokasi perayaan tahun baru,” tandasnya.

“Tentunya Pos yang tersedia, diharapkan mampu memberikan pelayanan prima dan pengamanan optimal bagi masyarakat,” tambah Kapolda Jatim dalam amanatnya.

Lebih lanjut, Kombes Pol. Komarudin, Direktur Lalulintas Polda Jatim menambahkan. Kegiatan apel gelar pasukan ini menandakan bahwa Operasi Lilin Semeru 2024 ini dimulai.

“Setelah ini akan ada pergeseran pasukan insert di kedudukan masing-masing, disebarkan Pos Pengamanan (Pos Pam), Pos Pelayanan (Pos Yan) dan Pos Terpadu yang telah kita tempatkan pada titik-titik strategis,” jelasnya usai gelaran apel.

“Mudah-mudahan keberadaan Pos Pam dengan diisi oleh gabungan seluruh personel dari instansi terkait, TNI-Polri dan Dinas terkait lainnya ini akan mampu untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat saat perayaan natal dan tahun baru 2024-2025 ini,” tambahnya.

Lebih lanjut Kombes Pol. Komarudin menyampaikan dari hasil rapat koordinasi lintas sektoral yang telah dilakukan. Ada beberapa masukan yang telah kita tindak lanjuti dan sedang kita tindak lanjuti. Diantaranya antisipasi arus lalulintas yang di prediksi akan terjadi mulai tanggal 21 Desember.

“Sebagai mana diketahui, hasil survei dari Kementerian Perhubungan bahwa Jawa Timur menjadi daerah asal tertinggi dan menjadi daerah tujuan tertinggi dalam pergerakan yang meningkat 2,82 persen dari 107 juta pergerakan. Diprediksi tahun ini akan menjadi 110 juta pergerakan, ini yang kita antisipasi tahapan-tahapan preemtif, preventif telag dilakukan,” tandasnya.

Lebih lanjut, Dirlantas Polda Jatim juga mengatakan, pihaknya juga telah mengantisipasi terhadap terjadinya kecelakaan yang menggunakan atau melibatkan sarana umum.

“Kita telah melakukan ramp check, kemudian juga imbauan-imbauan. Terutama kepada para pengusaha angkutan bus dan truk,” katanya.

“Untuk hari ini sudah dilakukan pembatasan kendaraan sumbu tiga keatas. Oleh karenanya, personel juga nanti akan memantau secara langsung untuk mengantisipasi lonjakan yang diprediksi akan terjadi besok,” lanjutnya.

Kombes Pol. Komarudin juga menyampaikan, operasi yang digelar dalam rangka pengamanan Nataru berjalan dengan lancar, aman, tertib dan juga masyarakat, bisa melaksanakan liburan Nataru dengan nyaman.

Namun ada beberapa aspek yang kita perhatikan. Ada beberapa titik rawan kemacetan, ada tirik rawan kecelakaan, termasuk ada titik rawan bencana.

“Ini telah kita petakan, ada beberapa spot. Treatmentnya juga berbeda, untuk titik-titik yang rawan terhadap bencana, kita telah tempatkan personel-personel dari Dinas PU termasuk juga dari BASARNAS, dan personel lainnya, termasuk sarana dan prasarana,” tandasnya.

“Termasuk titik-titik yang kita prediksi akan menjadi titik kepadatan baru. Untuk di toll Singosari, Pandaan, diprediksi kepadatan sampai dengan 0,7 persen artinya belum mencapai 1 persen dari volume kendaraan berbanding dengan kapasitas jalan,” tambahnya.

Namun, Lanjut Dirlantas Polda Jatim mengatakan, pihaknya tidak underestimate. Pihaknya, akan memperkirakan bahwa itu juga akan menjadi titik krusial, mengingat saat operasi ini berdasarkan prediksi dari BMKG bahwa mulai hari ini sampai dengan akhir tahun nanti akan terjadi cuaca yang cukup ekstrim.

“Oleh karenanya kita akan mengantisipasi betul, sehingga apa yang menjadi kekhawatiran atau kepadatan, bisa segera kita urai. Ataupun memang terjadi kepadatan bisa secepatnya kita urai,” paparnya.

Selain itu, Kombes Pol. Komarudin juga menyampaikan, bahwa pertumbuhan kendaraan baru di Jawa Timur, mencapai hampir 800 ribu kendaraan baru.

“Ini juga akan mewarnai atau ikut serta dalam pergerakan yang bertambah menjadi 2,82 persen. Cara kanalisasi, penambahan bufferzone dan rekayasa lalulintas, telah kita tambahkan. Untuk mengantisipasi adanya lonjakan yang nantinya akan terjadi saat akhir tahun,” jelasnya.

Pihaknya juga memberdayakan potensi yang ada di masyarakat. Ada beberapa titik yang telah dilakukan pemantauan secara langsung, kepada masyarakat sekitar.  Organisasi masyarakat yang ada di lingkungan, telah membangun sarana dan prasarana yang bisa mengantisipasi.

“Seperti petunjuk arah, kemudian ban serta karung-karung yang memang ditempatkan pada jalur-jalur ekstrim yang akan mengarah ke tempat wisata ketinggian, ini sudah kita pantau langsung,” ungkapnya.

Antisipasi lainnya, memberikan informasi intens 1×24 jam. Bisa di akses oleh masyarakat, tentunya dari media nantinya juga ikut menginformasikan perkembangan situasi cuaca hari perhari. Prediksi cuaca dari BMKG, akan terus di update. Sehingga masyarakat bisa melihat dan memilih akses jalur mana yang bisa digunakan.

“Sehingga bisa mengantisipasi, setelah informasi kita berikan. Antisipasi lebih lanjut, termasuk juga sarana dan prasarana personel yang memang telah kita siapkan,” pungkasnya. (M9)

Komentar

Berita Terkait