Plasma Indonesia Bersama YDSF Budidaya Sampah, Bantu Ekonomi Masyarakat dan Serahkan 20 Gerobak Usaha

Detiknews.id Surabaya – Plasma Indonesia dan YDSF mengadakan pelatihan mengubah sampah menjadi bernilai ekonomis. Terkait ini, CEO Plasma Indonesia Drg Wahyu Indrawati menyerahkan 20 gerobak usaha secara simbolis kepada masyarakat. Hadir dalam kegiatan, Arif S Bidang Kemanusiaan Yayasan Dana Sosial Al-Falah, Sujarno sebagai motivator YDSF dan Pugut Pelatih Pembudidayaan dari UAC YDSF.

CEO Plasma Indonesia Drg. Dwi Wahyu Indrawati menuturkan, kami memilih sampah karena sampah saat ini menjadi perhatian penting pemerintah di tengah Pandemi yang masih berlangsung saat ini. Ditunjang dengan semakin banyaknya penjual makanan baik secara on line maupun resto. Saat ini pemerintah mulai membuka peluang kegiatan pelonggaran PPKM akan memberi dampak kepada masyarakat.

“Maka sampah sisa makanan maupun sampah rumah tangga menjadi problem tersendiri, pola pengambilan dan pengumpulan sampah di TPA saat ini menjadi masalah tersendiri,” jelasnya.

Lanjut Drg Dwi, Plasma Indonesia bersama dengan YDSF membuat terobosan untuk mengurai permasalahan sampah dengan sistem Magot.

“Dengan adanya pengolahan sampah sistem Magot, diharapkan sampah organik yang dikumpulkan dan diberikan telur/benih lalat maka setelah 18 hari akan berubah menjadi pupuk Kompos dan bahan makanan untuk ikan,” terangnya.

Menurut Drg. Dwi, dengan adanya pelatihan ini diharapkan selain bisa membantu masyarakat mengatasi masalah sampah rumah tangga dan lingkungannya bisa juga membantu meningkatkan masalah ekonomi keluarga.

“Tema kali ini adalah merubah tantangan menjadi peluang, diharapkan mampu mengubah pemikiran masyarakat bahwa sampah ini menjadi tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pemerintah. Sehingga bila dikerjakan secara bersama-sama akan sangat membantu ekonomi masyarakat di saat pandemi, karena hasil dari pengolahan sampah Magot ini akan berdampak menambah penghasilan,” ungkapnya.

Sri Sujarno sebagai motivator YDSF berharap bahwa kegiatan ini akan menjadi pola baru di masyarakat bahwa membuah sampah pada tempatnya adalah salah satu cara membuat orang bisa sehat dan bisa menambah income keluarga bila bisa di kelola dengan baik. Peserta pelatihan ini dihadiri sebanyak 100 orang dari surabaya dan sidoarjo,” harapnya.

Pugut selaku pelatih pembudidayaan dari UAC YDSF menambahkan, dengan pelatihan ini diharapkan ketrampilan yang disampaikan akan memberikan dampak positif bagi keluarga dan lingkungan.

“Harapannya, setelah kegiatan hari ini yang dilakukan di hotel 1 Plasma Indonesia. Yang diharapkan beliau Drg Wahyu Indrawati, akan di lakukan secara berkesinambungan ditempat lain sehingga bisa lebih memasyarakat kegiatan tersebut,” pungkasnya. (M9)

Komentar

Berita Terkait