Temuan ini diperoleh kemarin pagi, selasa (30/10), tim SAR Bakamla memulai pencarian sekitar pukul 06.00 Wib, dengan menggunakan dua perahu karet didukung delapan orang penyelam dan tim Unit Reaksi Cepat Laut (URCL) berangkat dari Posko di Tanjung Pakis menuju titik koordinat yang diduga lokasi jatuhnya pesawat.
Sedianya tim penyelam yang membawa perlengkapan selam lengkap akan membantu evakuasi korban yang diduga masih berada di dalam air, namun saat memasuki titik koordinat tersebut tim Sar Bakamla RI menemukan serpihan-serpihan yang terapung di laut.
Karena banyaknya material yang ditemukan disekitar lokasi, Tim Satgas SAR memfokuskan evakuasi benda-benda yang diduga bagian pesawat dan serpihan lainnya.
Menurut SMC Hendra Sudirman lokasi persis jatuhnya pesawat hingga saat ini masih dilakukan pendeteksian oleh tiga kapal dari BPPT, kapal Basarnas Bandung dan kapal Dunamos. Hal tersebut diungkapkan pada saat Mayor Puadi Hasani berkoordinasi dengan Dirjen Ops Basarnas Brigjen TNI (Mar) Bambang Suryo AJI didampingi Hendra Sudirman selaku SAR Mission Coordinator (SMC), dan Kasi Ops Basarnas Made Oka, di Anjungan KN SAR Jakarta yang sedang lego jangkar di perairan Tanjung Pakis.
“Jika sudah menemukan lokasinya secara persis, ketiga kapal tersebut akan memetakan lokasi dan memberikan tanda-tanda medan untuk mempermudah tidakan lanjutan,” ujar Hendra.
Hingga saat tim penyelam Bakamla terus berkoordinasi dan menjalin komunikasi intensif dengan jajaran Basarnas guna mendukung dan membantu pencarian korban di bawah air. Rencananya pencarian akan dilanjutkan pagi, Rabu (31/10) di lokasi yang sama. (MMM/AK)

Komentar